Arsip Bulanan: Juli 2016

PERMAINAN SAINS PAUD UNTUK TEMA /SUB TEMA SEMESTER I

PERMAINAN SAINS UNTUK TEMA /SUB TEMA SEMESTER I

Ok …menanggapai pertanyaan dan permintaan yang masuk lewat G+1 atau email  yaitu : 1. Bunda tolong buatkan kegiatan sains untuk tema AKU ANAK SEHAT dari (bunda Paud Desy Fauziah Siregar)

  1. Bunda apakah sains untuk tema Diri Sendiri sudah boleh dijadikan kegiatan , mengingat anak – anak baru masuk sekolah. ( dari bunda Reny Kalimantan)
  2. Bunda disetiap tema apa ada kegiatan sainsnya.(dari PAUD “Permata” Makasar)
  3. Dan masih banyak lagi, yg tidak mungkin saya tulis semuanya.

Oke…bunda – bunda PAUD atau ibu guru TK baik yang dari Sulawesi, Sumatera , Madura atau teman – teman TK Negeri Pembina dari Papua, saya akan menjawab langsung  baik saya postinglangsung  lewat  blog atau saya kirim lewat email . pertama yang harus kita ketahui adalah tentang Sains itu sendiri untuk anak TK / PAUD. (sudah saya jabarkan pada postingan terdahulu).

Pengenalan sains pada usia TK lebih ditekankan pada proses daripada produk. Proses sains ini disebut metode ilmiah yang secara garis besar meliputi : Observasi, problem solving, melakukan percobaan dan analisa data serta mengambil kesimpulan.

Sains juga mengembangkan kemampuan pada anak yaitu :

– Spiritual yaitu rasa syukur dan memuji keagungan Tuhan

– Observasi, berlatih menggunakan seluruh inderanya untuk mengenal nama benda,bagian bagian dan memberi nama bagian serta fungsinya

– Klasifikasi, berlatih mengelompokkan  benda berdasarkan ciri ciri tertentu

– Pengukuran

– Menggunakan bilangan

– Rasa empati terhadap benda yang diteliti seperti hewan

– Intrapersonal, merefleksikan kemampuan berpikir dalam proses belajar seperti penguasaan teknologi

TUJUAN SAINS UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Ada beberapa pandangan ilmuwan terhadap pendidikan dan pembelajaran sains menyatakan bahwa tujuan pendidikan sains sejalan dengan kurikulum sekolah, yakni mengembangkan anak secara utuh baik aspek domain kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotor anak (Abruscato, 1928).

 

Leeper (1994) mengemukakan tujuan pembelajaran sains bagi anak usia dini adalah sebagai berikut :

  1. Agar anak-anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya melalui penggunaan metode sains, sehingga anak-anak terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai hal yang dihadapinya.
  2. Agar anak memiliki sikap ilmiah. Hal-hal yang mendasar, misalnya : tidak cepat-cepat dalam mengambil keputusan, dapat melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, berhati-hati terhadap informasi yang diterimanya serta bersifat terbuka.
  3. Agar anak-anak mendapatkan  penngetahuan dan  informasi ilmiah yang lebih baik dan dapat dipercaya, artinya informasi yang diperoleh anak berdasarkan pada standar keilmuan yang semestinya, karena informasi yang disajikan merupakan hasil temuan dan rumusan yang obyektif serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan yang menaunginya.
  4. Agar anak lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang berada dan ditemukan di lingkungan dan alam sekitarnya.

Pembelajaran sains untuk anak usia dini difokuskan pada pembelajaran mengenai diri sendiri, alam sekitar dan gejala alam. Pembelajaran Sains pada anak usia dini memiliki beberapa tujuan, diantaranya yaitu :

  1. Membantu anak usia dini untuk dapat mengenal dan memupuk rasa cinta kepada alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Membantu menumbuhkan minat pada anak usia dini untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitarnya.
  3. Membantu melekatkan aspek-aspek yang terkait dengan keterampilan proses sains, sehingga pengetahuan dan gagasan tentang alam sekitar dalam diri anak menjadi berkembang.
  4. Menfasilitasi dan mengembangkan sikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerjasama dan mandiri dalam kehidupannya.
  5. Membantu anak agar mampu menggunakan teknologi sederhana & konsep sains yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang di temukan dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep sains untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
  7. Membantu anak dalam pengenalan dan penguasaan fisika dasar/sains seperti melakukan eksplorasi/penyelidikan dan percobaan sederhana dengan berbagai benda (air, angina, api dan magnet).

Berdasarkan tujuan tersebut, jelaslah bahwa pengembangan  pembelajaran sains  bukan saja membina domain kognitif anak saja, melainkan membina aspek afektif dan psikomotor secara seimbang, bahkan lebih jauh  diharapkan dengan  mengembangkan pembelajaran sains yang memadai (adequate) akan menumbuhkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritis yang semuanya akan sangat bermanfaat bagi aktualisasi dan kesiapan anak untuk menghadapi perannya yang lebih luas dan kompleks pada masa akan datang.

Dalam pembelajaran sains anak mencoba melakukan proses antara lain :

« Mengamati, yaitu melihat dan memperhatikan dengan teliti.

« Menggolongkan, yaitu membagi-bagi atas beberapa golongan.

« Mengukur, yaitu menghitung ukurannya (panjang, besar, luas, tinggi, dsb) dengan alat tertentu.

« Menguraikan, yaitu melepaskan hubungan bagian-bagian dari induk atau pusatnya.

« Menjelaskan, yaitu menerangkan; menguraikan secara terang.

« Mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting tentang alam.

« Merumuskan problem, yaitu menyebutkan (menyimpulkan) suatu masalah dengan ringkas dan tepat.

« Merumuskan hipotesis, yaitu menyebutkan (menyimpuklan) sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat, meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan dasar.

« Merancang penyelidikan termasuk eksperimen, yaitu membuat percobaan yang bersistem dan berencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori.

« Mengumpulkan dan menganalisis data, yaitu mengumpulkan dan melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.

« Menarik kesimpulan yaitu mengambil keputusan yang diperoleh dari pembelajaran.

TAHAPAN USIA DALAM PENGEMBANGAN SAINS

Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar sains kepada anak sangat tergantung pada pengalaman, usia dan tingkat perkembangannya. Beberapa indikator disetiap usia dibawah ini :

1) Usia 3-4 Tahun

« Mulai menjelajah dan melakukan penelitian terhadap apa yang dilihat di sekitar lingkungannya.

« Lebih menyukai aktivitas fisik dan penjelajahan melalui panca indera. Bagaimanapun mereka sudah mulai mampu untuk menerina informasi yang mempunyai hubungan langsung dengan pengalaman yang dia dapat dari percakapan atau dari buku-buku dengan tulisan sederhana.

« Mulai menyukai ilmu pengetahuan dan mau bekerja sama dengan orang dewasa

« Banyak bertanya tentang apapun tetapi tidak pernah puas dengan jawaban yang diberikan.

« Mulai berkembang kemampuan bahasanya.

« Belajar jadi lebih mudah, dimana mereka sudah mulai mengerti aktivitas yang akan dia kerjakan dan mulai percaya pada orang dewasa.

2) Usia 4-5 Tahun

« Anak-anak mulai mengerti tentang banyak hal berupa informasi yang berhubungan dengan apa yang terjadi di dunia sekitarnya.

« Mulai memahami apa maksud penelitian dan menjedi lebih bermakna dan menemukan penjelajahan mereka.

« Mulai memyeleksi aktivitas yang dilakukan.

« Mulai mampu membuat perkiraan-perkiraan terhadap berbagai peristiwa yang akan terjadi.

« Suka memikirkan penjelasan dari apa yang mereka teliti baik itu fakta ataupun imajinasi/fantasi.

« Menikmati percakapan dengan anak-anak lain dan mulai secara spontan berbagi dan mengambil keputusan.

« Memahami percakapan dengan yang lain, seperti mereka bermain dan melakukan percobaan.

« Mulai menggunakan gambaran untuk mewakili dan mengungkapkan ide-ide.

« Senang melihat buku-buku dan pura-pura membacanya.

3) Usia 5-6 Tahun

« Anak mampu merencanakan penelitian yang berhubungan dengan pemecahan masalah, seperti ketika mencari jawaban bagaimana cara hewan berkembang biak ?

« Dapat mengikuti tiga tahap tujuan dan menikmati beberapa penelitian langsung dari guru.

« Memiliki perhatian yang lama untuk berbagai aktivitas sains, mereka mulai dapat menikmati kegiatan yang dilakukan dalam kurun waktu beberapa hari.

« Bekerja sama bersama-sama dengan lima atau enam anak.

« Tertarik pada buku-buku yang yang berhubungan dengan aktivitas dari praktek sains dengan beberapa ilustrasi-ilustrasi berupa gambar.

« Mulai dapat memahami beberapa konsep sains yang bersifat abstrak, tetapi tetap dengan contoh-contoh nyata yang kongkrit dan praktek langsung.

« Senang menggunakan gambar-gambar dan menulis berbagai pengalaman yang mereka dapatkan dalam praktek sains yang telah dilakukan.

 

KEGIATAN SAINS UNTUK ANAK

  1. Lukisan. Lukisan jari membantu anak-anak belajar untuk melihat dengan ujung jari mereka dan menunjukkan konsep difusi warna saat mereka membersihkan tangan mereka. Bentuk dapat dikenali dengan mengecat dengan buah dan benda-benda asing.
  2. Pusat Air. Konsep seperti volume dan konservasi mulai digenggam ketika anak mengukur dengan air dan pasir. Apung bisa dieksplorasi dengan perahu dan tenggelam dan objek mengambang.
  3. Blok. Blok adalah cara yang baik untuk memperkenalkan anak-anak terhadap gesekan, gravitasi, dan mesin sederhana. Leverage dan efisiensi dapat diperkuat dengan woodworking.
  4. Buku. Banyak buku meliputi konsep ilmiah saat bercerita. Buku dengan gambar memberikan pandangan dari hal-hal asing dan menyimpulkan dan mendiskusikan.
  5. Musik. Anak-anak mari mengalami pergerakan udara terhadap tubuh mereka. Hambatan udara juga dapat ditunjukkan dengan menari dengan syal.
  6. Playground. Bermain dapat memberikan kesempatan untuk memprediksi cuaca, praktek balancing, dan pengalaman gesekan. Di dunia nyata ilmu pengetahuan terintegrasi baik terutama dengan membaca dan menulis. Kata-kata dasar, objek menebak, grafik pengalaman, menulis cerita, dan bekerja dengan sensasi taktil semua mendorong perkembangan literasi awal (angka 7-3 dan 7-4).
  7. Mengamati peternakan semut. di mana ruang bawah tanah yang terlihat.
  8. Percobaan dengan balon dan udara. Membantu anak-anak memahami bahwa semua ruang dipenuhi dengan sesuatu.
  9. Bekukan air dan mengamati bahwa dibutuhkan lebih banyak ruang ketika membeku daripada waktu cair.
  10. Mengamati fase perubahan bulan. Beberapa anak yang lebih tua mungkin dapat menggunakan model bumi, bulan, dan matahari untuk menjelaskan fase ini. Anak-anak muda dapat mengamati dan menarik fase.
  11. Mengamati ukuran. dari berbagai bahan sebelum dan sesudah proses berbeda diterapkan. Misalnya, wortel lebih kecil setelah mengering, adonan untuk roti lebih kecil sebelum dimasak, dan sebagainya.
  12. Kapur Barus Lompat
  13. Telur ajaib
  14. Penggabungan warna
  15. Magnet
  16. Paru paru plastik
  17. Bermain rasa
  18. Meniup air berwarna lalu ditaruh kertas di atasnya
  19. Es batu dimasukkan ke dalam gelas plastik yang berisi air penuh untuk melihat apakah airnya tumpah
  20. Membuat mentega dari susu cream cair
  21. Mencampur tepung jagung dengan tapioka dan gandum untuk melihat campuran-campuran itu padat atau cair atau bagaimana jika diberi sedikit air perubahan apa yang terjadi?
  22. Piringan berputar

Piringan berupa plastik agak tebal dibentuk melingkar dapat diberi gantungan benda-benda dengan tali di tepi-tepi sekeliling piring. Anak usia 8 – 12 bulan menyenangi mainan semacam ini karena merangsang daya visual anak dalam mengamati benda- benda yang bergerak.

  1. Ular kaleng

Kaleng-kaleng bekas dengan ukuran sama diisi dengan biji-bijian dimasukkan ke dalam bekas stocking yang panjang. Kaleng dimasukkan dalam stocking secara berselang-seling dengan potongan kertas (kawul). Jadi susunannya berupa kaleng – kawul – kaleng – kawul dst. Anak senang menekan-nekan permukaan kaleng yang keras kemudian kawul yang lunak dan membunyikan kaleng-kaleng itu.

  1. Mainan dari kertas daur ulang

Dari bahan bubur kertas di atas, dapat diolah menjadi bentuk-bentuk lain seperti boneka, buah, binatang, dll. Bubur kertas tadi diperas sampai kering kemudian dicampur dengan lem dan dibentuk sesuai keinginan. Boneka beruang di atas di dalamnya berisi botol minuman yakult yang sudah tidak terpakai dan diisi dengan biji-bijian, kemudian dibungkus bubur kertas. Setelah kering dapat dicat atau ditaburi dengan serbuk-serbuk tertentu.

MATERI SAINS BAGI ANAK USIA DINI

Ada beberapa materi sains yang sesuai untuk anak prasekolah terutama usia 5-6 tahun. Pembelajaran topik-topik sains hendaknya lebih bersifat memberikan pengalaman tangan pertama (first-hand experience) kepada anak, bukan mempelajari konsep sains yang abstrak. Selain itu pembelajaran sains hendaknya mengembangkan kemampuan observasi, klasifikasi, pengukuran, menggunakan bilangan dan mengidentifikasi hubungan sebab akibat. Materi tersebut antara lain :

  1. Mengenal Gerak :

Anak sangat senang bermain dengan benda-benda yang dapat bergerak, memutar, menggelinding, melenting, atau merosot. Ada beberapa kegiatan untuk mengenalkan anak dengan gerakan, antara lain :

  1. Menggelinding dan bentuk benda

Materi ini menyadarkan anak akan sebab-sebab timbulnya gerakan pada benda. Kemiringan papan, bentuk benda silindris dan kotak, halus kasarnya permukaan benda ikut mempengaruhi kecepatan gerakan. Materi ini juga dapat melatih kemampuan observasi.

  1. Menggelinding dan ukuran benda

Bermain dengan cara menggelindingkan benda-benda dengan berbagai ukuran akan membantu siswa untuk mengenal bahwa besar kecil, berat ringannya suatu benda akan mempengaruhi gerak benda tersebut. Materi ini juga melatih kemampuan observasi pada anak.

  1. Mengenal Benda Cair :

Bermain dengan air merupakan salah satu kesenangan anak. Pendidik dapat mengarahkan permainan tersebut agar anak dapat memiliki berbagai pengalaman tentang air. Air senantiasa menyesuaikan bentuknya dengan bentuk wadahnya. Air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah atau dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Berbagai kegiatan dengan air, antara lain :

  1. Konservasi volume

Kegiatan ini merupakan cara untuk melatih anak memahami isi atau volume benda cair. Anak Pra-operasional belum dapat memahami konservasi volume (Piaget 1972). Oleh karena itu memperkenalkan anak dengan bejana yang dapat diisi akan membantu anak memahami konservasi volume. Sambil mengisi botol besar, lalu memindahkan ke botol yang lebih kecil dan sebaliknya, anak belajar mengunakan bilangan untuk menghitung banyaknya air yang dimasukkan ke botol tersebut. Anak juga akan berlatih memahami pengertian lebih banyak dan lebih sedikit. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan di luar kelas. Agar tidak basah, sebaiknya anak diminta memakai rompi plastik.

  1. Tenggelam dan terapung

Kegiatan ini dapat dilakukan di kelas atau di luar kelas. Jika di kelas, beri alas plastik dan koran agar air tidak membasahi tempat. Tujuan kegiatan ini adalah agar anak diberi pengalaman bahwa ada benda yang tenggelam dan ada yang terapung. Anak sering mengira benda yang berukuran kecil terapung dan yang besar tenggelam. Tenggelam atau terapung tidak ditentukan oleh ukuran benda melainkan oleh berat jenis benda.

  1. Membuat benda terapung

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan pada anak bahwa benda yang tenggelam dapat dibuat terapung. Dari kegiatan ini pula anak akan memahami, mengapa perahu yang berat dapat terapung.

  1. Larut dan tidak larut

Sebagian benda larut ke dalam air dan sebagian lagi tidak. Gula, garam dan warna pada teh larut dalam air sehingga akan membentuk larutan. Jika larutan dibiarkan, maka akan membentuk endapan, kecuali jika airnya diuapkan semua. Benda lain tidak larut dalam air, seperti tepung, pasir dan minyak. Jika benda tersebut dicampur dengan air maka tidak akan membentuk larutan, tetapi membentuk campuran. Campuran kelihatan tidak homogen dan jika diendapkan, maka akan terlihat adanya endapan.

  1. Air mengalir

Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah karena gravitasi bumi. Air dari tempat yang lebih rendah dapat dialirkan ke tempat yang lebih tingi dengan menambah tekanan, misalnya dengan pompa air. Anak sangat senang bermain dengan air mengalir dan memperoleh pengalaman langsung yang kelak akan berguna untuk mempelajari sains.

  1. Mengenal sifat berbagai benda cair

Melalui kegiatan ini anak diperkenalkan bahwa benda cair itu bermacam-macam, tidak hanya air. Benda-benda cair itu juga memiliki sifat yang berbeda.

  1. Mengenal Timbangan (Neraca) :

Neraca sangat baik untuk melatih anak menghubungkan sebab akibat karena hasilnya akan nampak secara langsung. Jika beban di satu lengan timbangan ditambah, maka beban akan turun. Demikian pula jika beban digeser menjauhi sumbu. Berbagai benda memiliki massa jenis berbeda. Kapas dan spons memiliki massa jenis yang lebih kecil dibanding besi dan batu, meskipun batu dan besi ukurannya kecil tetapi akan lebih berat dari kapas atau spons.

  1. Bermain Gelembung Sabun :

Anak sangat menyukai bermain dengan gelembung sabun. Dengan menambahkan satu sendok gliserin pada dua liter air, larutan sabun, akan diperoleh larutan yang sabun yang menakjubkan yang dapat digunakan untuk membentuk gelembung raksasa, jendela kaca, atau bentuknya lainnya dari busa.

  1. Mengenal Benda-Benda Lenting :

Benda-benda dari karet pada umumnya memuliki kelenturan sehingga mampu melenting jika dijatuhkan. Demikian pula benda dari karet yang diisi udara, seperi bola basket, bola voli dan bola plastik. Anak sangat senang bermain dengan benda-benda tersebut.

  1. Mengenal Binatang :

Binatang merupakan makhluk yang menarik bagi anak-anak karena mampu merespon rangsang. Anjing, misalnya mampu mengembalikan benda-benda yang dilemparkan pemiliknya. Anak kucing akan mengejar dan menerkam benda-benda yang bergerak. Meskipun masih diperdebatkan dari segi sanitasi dan higienisnya, memelihara hewan peliharaan dapat mengembangkan rasa kasih dan sayang pada anak. Melalui binatang anak akan belajar banyak tentang makhluk tersebut. Oleh karena itu di negara-negara maju, kebun binatang dilengkapi dengan pojok sains (sains center) dimana anak dapat berinteraksi dengan binatang yang jinak dan bersih sambil mempelajarinya. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh anak jika berinteraksi dengan binatang. Pertama, anak belajar mengenal dan menghargai makhluk hidup, ia belajar bahwa makhluk hidup memerlukan makanan, papan dan kasih sayang. Kedua, anak belajar untuk menyayangi binatang yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa kasih sayang pada makhluk hidup.

RAMBU-RAMBU KEGIATAN SAINS UNTUK ANAK

Ada beberapa jenis keterampilan sains dapat dilatihkan pada anak usia dini ;

1)   Mengamati. Caranya, ajak anak-anak mengamati fenomena alam yang terjadi di sekeliling kita. Dimulai dari yang paling sederhana. Misalnya, mengapa es bisa mencair? Mengapa ada siang dan malam, dan sebagainya.

2)   Mengelompokkan. Dalam hal ini, anak diminta untuk menggolongkan benda sesuai kategori masing-masing. Misalnya kelompok bunga-bungaan, kelompok biji-bijian, kelompok warna yang sama, dan lain sebagainya.

3)   Memprediksi. Misalnya, berapa lama es akan mencair, berapa lama lilin akan meleleh, berapa lama air yang panas akan menjadi dingin, dst.

4)   Menghitung. Kita mendorong anak untuk menghitung benda-benda yang ada di sekeliling, kemudian mengenalkan bentuk-bentuk benda kepadanya.

Jadi, sains dan matematika sebenarnya dapat diperkenalkan kepada anak sejak usia dini. Tentu dengan memperhatikan cara dan bahasa penyampaiannya, serta disesuaikan dengan umur dan perkembangan si anak.

Kegiatan pengenalan sains untuk anak prasekolah sebaiknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Guru atau pendidik hendaknya tidak menjejalkan konsep sains kepada anak, tetapi memberikan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan anak menemukan sendiri fakta dan konsep sederhana tersebut. Teori Experimental Learning dari Carl Roger mengisyaratkan pentingnya pembelajaran yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anak. Menurutnya anak secara alamiah dengan kapasitas dan kemauan untuk belajar. Fungsi pendidik hanyalah memfasilitasi dan membantu agar anak dapat belajar secara optimal. Menurut Piaget (1972) anak prasekolah usia 4-6 tahun berada pada fase perkembangan pra operasional dan menuju konkret operasional. Untuk itu kegiatan sains sebaiknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan karakteristik anak tersebut.

Berikut ini merupakan rambu-rambu yang dapat menjadi acuan dalam pembelajaran sains :

  1. Bersifat Konkrit :

Benda-benda yang digunakan bermain dalam kegiatan pembelajaran adalah benda yang konkrit (nyata). Pendidik tidak dianjurkan untuk menjejali anak dengan konsep-konsep abstrak. Pendidik sebaiknya menyediakan berbagai benda dan fasilitas lainnya yang diperlukan agar anak dapat menemukan sendiri konsep tersebut.

  1. Hubungan Sebab Akibat Terlihat Secara Langsung :

Anak usia 5-6 tahun masih sulit menghubungkan sebab akibat yang tidak terlihat secara langsung karena pikiran mereka yang bersifat transduktif. Anak tidak dapat menghubungkan sebab-akibat yang tidak terlihat secara langsung. Jika anak melihat peristiwa secara langsung, membuat anak mampu mengetahui hubungan sebab akibat yang terjadi. Sains kaya akan kegiatan yang melatih anak menghubungkan sebab akibat.

  1. Memungkinkan Anak Melakukan Eksplorasi :

Kegiatan sains sebaiknya memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda yang ada disekitarnya. Pendidik dapat menghadirkan objek dan fenomena yang menarik ke dalam kelas. Misalnya guru menghadirkan induk kucing dengan anaknya, atau ulat yang akan menjadi kepompong. Anak akan merasa senang memperhatikan perilaku dan perubahan yang terjadi terhadap binatang tersebut. Bermain dengan air, magnet, balon, suara atau bayang-bayang akan membuat anak sangat senang. Anak juga akan dapat menggunakan hampir semua panca inderanya untuk melakukan eksplorasi atau penyelidikan.

  1. Memungkinkan Anak Menkonstruksi Pengetahuan Sendiri :

Sains tidak melatih anak untuk mengingat berbagai objek, tetapi melatih anak mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan objek tersebut. Oleh karena itu, kegiatan pengenalan sains tidak cukup dengan memberitahu definisi atau nama-nama objek, tetapi memungkinkan anak berinteraksi langsung dengan objek dan memperoleh pengetahuan dengan berbagai inderanya dari objek tersebut. Oleh sebab itu sangat tidak tepat jika memperkenalkan anak berbagai objek melalui gambar atau model. Anak membutuhkan objek yang sesungguhnya.

  1. Memungkinkan Anak Menjawab Persoalan ”Apa” Dari Pada ”Mengapa” :

Keterbatasan anak menghubungkan sebab akibat menyebabkan anak sulit menjawab pertanyan ”mengapa”. Pertanyaan tersebut harus dijawab dengan logika berfikir sebab akibat. Jika anak bermain dengan air di pipa lalu anak ditanya ”apa yang akan terjadi jika ujung pipa dinaikkan?”. Anak dapat menjawab, ”air akan mengalir melalui ujung yang lain yang lebih rendah.” tidak perlu anak ditanya ”mengapa jika ujung ini dinaikkan, air akan mengalir ke ujung yang lebih rendah”? Hal itu tidak akan dapat dijawab oleh anak. Sering anak menerjemahkan pertanyaan “mengapa” dengan ”untuk apa”, sehingga pertanyaan mengapa akan dijawab ”agar” atau ”supaya”.

  1. Lebih Menekankan Proses Daripada Produk :

Melakukan kegiatan eksplorasi dengan benda-benda akan sangat menyenangkan bagi anak. Anak tidak berfikir apa hasilnya. Oleh sebab itu guru tidak perlu menjejali anak dengan berbagai konsep sains atau mengharuskan anak untuk menghasilkan sesuatu dari kegiatan anak. Biarkan anak secara alami menemukan berbagai pengertian dari interaksinya bermain dengan berbagai benda. Dengan kata lain proses lebih penting daripada produk.

  1. Memungkinkan Anak Menggunakan Bahasa Dan Matematika :

Pengenalan sains hendaknya terpadu dengan disiplin ilmu yang lain, seperti bahasa, matematika, seni dan atau budi pekerti. Melalui sains anak melakukan eksplorasi terhadap objek. Anak dapat menceritakan hasil eksplorasinya kepada temannya (bahasa). Anak melakukan pengukuran, menggunakan bilangan, dan membaca angka (matematika). Anak dapat juga menggambarkan objek yang diamati dan meawarnai gambarnya (seni). Anak juga diajarkan mencintai lingkungan atau benda disekitarnya (budi pekerti).

  1. Menyajikan Kegiatan Yang Menarik (The Wondwer Of Science) :

Sains menyajikan berbagai percobaan yang menarik seperti sulap. Anak-anak yang masih memiliki pikiran magis (imagical reasoning) akan sangat tertarik dengan keajaiban tersebut. Misalnya air susu dicampur air sabun dan diberi tiga macam pewarna makanan, lalu diaduk. Dengan menambahkan sedikit air soda, anak akan melihat air berbuih dan mengeluarkan gelembung seperti mendidih, menampilkan air warna warni yang menarik.

.

Berikut Contoh Materi Kegiatan Sains Yang Dihubungkan DG TEMA

No TEMA Sub. Tema Kegiatan Sains Bahan
1 Aku Anak Sehat / Diri Sendiri/ AKU/ Diriku Identitas Mengenal perbedaan anak laki – laki dan anak perempuan Boneka, gambar atau anak langsung
Tubuhku Pengukuran berat badan, tinggi badan

Stempel/ cap lima jari/ telapak tangan

Alat pengukur tinggi badan / timbang badan

Bak stempel, tinta, kertas, telapak tangan

Panca indera Mengenal macam – macam rasa

Mengenal macam suara

Cabe,kopi,gula,garam,cuka/asam

 

Suara nyaring, pelan, sedang

Kesukaan Bermain Bola / menggelindingkan bola Bola
2 Kebutuhanku Makanan/minuman Menyebutkan dan mengurutkan asal nasi Gambar
Pakaian Menyebutkan dan mengurutkan asal mula baju/ pakaian Gambar
Kesehatan Membuat susu Susu, air hangat, gula
3 Lingkunganku Rumahku Mengenal ukuran (mengurutkan gambar rumah dari yang terkecil sampai terbesar) Gambar rumah
Sekolahku Membuat hiasan kelas (finger painting) Kertas, pasta kreatif
4 Binatang Binatang udara Menyebutkan dan mengurutkan metamorfosis kupu-kupu gambar
Binatang darat Menyebutkan dan mengurutkan siklus hidup ayam gambar
Binatang air Mengamati dan mengelompokkan  ikan berdasarkan jenisnya Ikan, akuarium
5 Tanaman Tanaman sayur Praktek langsung menaman jagung Gelas plastic, kapas, air, jagung
Tanaman buah Praktek langsung membuat sup buah Sop Buah,Air,Gelas/ Mangkok ,SendokSusu/Sirup,Gula
,Apel,Anggur Mangga dan nangka
Tanaman bunga Mengklasifikasi bunga berdasarkan warna Macam – macam bunga yang mempunyai warna merah, kuning, ungu)
Tanaman obat Membedakan macam bau dari tanaman obat (kencur, jahe, kunyit) Tanaman obat

 

 

Nah untuk kali ini yang saya posting adalah kegiatan sains yang bisa diberikan pada tema/ sub tema semester 1, oh yah bias dikembangkan sendiri loh disesuaikan dengan kondisi TK masing – masing. Ok  sampai jumpa di kegiatan sains semester 2. Tetap semangat dan berani mencoba.

Salam hangat dari catatan- nining.

 

Contoh RPPM,RPPH, Tanaman Lengkap dg materi dan penilaian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)

KELOMPOK : 5- 6 TAHUN / KELOMPOK B

TEMA  : TANAMAN

SUB. TEMA : TANAMAN SAYUR

HARI KD CAKUPAN MATERI RENCANA KEGIATAN
SENIN 1.1, 1.2, 2.1, 3.3,4.3, 3.8, 4.8,3.12,4.12, 3.15,4.15

 

Sayur ciptaan Tuhan (bersyukur) : bercakap-cakap, keaksaraan awal, menyusun huruf, menghitung, menggambar Macam sayuran :

Bercakap – cakap ttg macam sayuran

Menyebutkan dan menuliskan nama sayuran yang dikenal anak

Menyusun huruf yang masih acak menjadi kana/ nama tanaman sayur (iwas, mayab, letwor, nguret)

Menhitung jumlah sayuran

Menggambar sayur kesukaan dg spidol

SELASA 1.1,1.2, 2.1, 2.2, 2.3, 3.3, 4.3,.3.5, 4.5, 3.8,.4.8, 3.12, 4.12, 3.15, 4.15 Manfaat wortel : bercakap-cakap, percobaan sains, keaksaraan awal, perilaku kreatif, bermain puzzle, kolase Manfaat wortel :

Bercakap –cakap ttg manfaat wortel

Membuat jus wortel

Bermain puzzle wortel

Melengkapi kata yg belum sempurna W- – – – –

Meroce wortel menjadi bentuk kalung

RABU 1.1,1.2, 2.1, 2.2, 3.3, 4.3, 3.8,4.8, 3.12, 4.12, 3.15, 4.15 Manfaat bayam :

(bersyukur) keaksaraan awal, menghitung, mewarnai gambar, mengurutkan cerita gambar

Manfaat bayam : bercakap – cakap ttg bayam

Menyebutkan dan menuliskan kata yg mempunyai awalan suku kata BA(bayam, bayi

Menghitung jumlah daun pada gambar bayam

Mewarnai gambar sayur bayam

Mengurutkan cerita gambar seri “aku suka makan sayur”

KAMIS 1.1,1.2, 2.3, 3.3, 4.3, 3.8,4.8, 3.15, 4.15 Sawi ciptaan Tuhan (bersyukur): perilaku kraetif, kolase, mengelompokkan gambar, membedakan ciptaan Tuhan, menebali garis, Sawi ciptaan Tuhan ( bersyukur) :

Bercakap –cakap ttg sayur sawi

Kolase  gambar sawi dg media ampas kelapa

Mengelompokkan gambar sayuran yang berwarna hijau, menghitung jumlahnya

Membari tanda (T) pada gambar sayur ciptaan Tuhan dan (M) yang buka

Menebali garis putus – putus membuat bentuk sayur sawi

JUMAT 1.1, 1.2, 2.1, 3.3,4.3, 3.8,4.8, 3.10, 4.10, 3.15, 4.15 Terung ciptaan Tuhan (bersyukur) : hafalan doa makan, mengurutkan gambar, mewarnai gambar, menghubungkan gambar Terung ciptaan Tuhan :

hafalan doa makan (mewarnai gambar anak yg sedang membaca doa makan )

mengurutkan gambar terung dari yang terbesar sampai terkecil

mewarnai gambar terung dengan media garis

menghubungkan gambar sayur dengan warna (bayam – hijau, terung-ungu,wortel-oren,cabe-merah)

SABTU   1.1,1.2,2.1, 3.3, 4.3, 3.8, 4.8, 3,12, 4,12, 3.15, 4.15 Sayur ciptaan Tuhan (bersyukur) :

Menghubungkan gambar, mencetak, membandingkan, keaksaraan awal

Sayur ciptaan Tuhan :

Menghubungkan gambar sayur dengan namanya (tulisannya)

Mencetak bentuk  sayur dari palstisin/ clay

Membandingkan dua kumpulan benda/sayur dg member tanda (≠ atau =)

Meniru menulis macam sayur dalam bahasa inggris (,  vegetables : carrot, spinach, eggplant, bean, chili, tomato)

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

KELOMPOK : 5- 6 TAHUN / KELOMPOK B

TEMA  :  Tanaman/ sayur

Model Pembelajaran                          : Area

Semester/bulan/Minggu ke                    : 1/Nopember/15

Tema / Sub Tema                                : Tanaman/Sayur

Kelompok / Usia                                  : B/5 – 6 Tahun

         Hari / Tanggal                                    : Selasa /    nopember  2016

Kegiatan:

  1. doa sebelum dan sesudah belajar,
  2. Sayuran ciptaan Tuhan (bercakap- cakap tentang  sayur wortel, cirri – cirri, manfaatnya , cara mengolahnya dll)
  3. Membuat jus woretl ( Area Sains/IPA)
  4. Bermain puzzle wortel (Area Matematika)
  5. Melengkapi kata yg belum sempurna W- – – – – (Area Baca Tulis)
  6. Meronce wortel menjadi bentuk kalung ( Area Seni)

Materi yang masuk dalam pembiasaan

  1. Bersyukur atas ciptaan Tuhan
  2. Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan
  3. Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan
  4. Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan.

Alat dan Bahan

  1. Sayur wortel, gula, air, gelas, alat blender
  2. Lembar Kerja melengkapi kata yg belum sempurna W _ _ _ _ _
  3. Wortel, kacang panjang, benang, jarum
  4. Puzzle wortel

Pembukaan

  1. Bernyanyi “ aku suka sayur”
  2. Doa sebelum belajar
  3. Mengenalkan aturan bermain
  4. Berdiskusi ttg sayur wortel
  5. Diskusi yang harus dilakukan sebagai rasa terimakasih terhadap Tuhan atas tubuhnya

 Inti

  1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan
  2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan.
  3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut?
  4. Guru mempersilakan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak.
  5. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya:
    1. Area Seni Membuat kalung dengan meronce
    2. Area Keaksaraan: Melengkapi kata yang belum sempurna
    3. Area berhitung/ matematika:: bermain puzle
    4. Area Sains / IPA : praktek langsung membuat jus wortel
  6. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya
  7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya.

 Penutup

  1. Menanyakan perasaan selama bermain hari ini
  2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai
  3. Pemberian tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni menanyakan bertanya kepada orang tuanya tentang tempat lahir, tanggal lahir, siapa yang menolong kelahiran
  4. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
  5. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
  6. Berdoa setelah belajar

D. Rencana Penilaian

  1. Indikator Penilaian
Program

Pengemb

 

KD

 

INDIKATOR

Nilai Agama

dan Moral

1.1

 

 

3.1-4.1

–     Anak terbiasa bersyukur dirinya sebagai

ciptaan Tuhan

–   Anak berdoa sebelum dan sesudah belajar

–     Anak dapat member tanda V pada gambar anak yg tertib dan tanda  X yang tidak tertib

Motorik 2.1

 

 

3.4-4.4

–     Anak terbiasa mencuci tangan dan

menggosok gigi

–     Anak dapat menyebutkan nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat

Sosem 2.5,

2.6

–     Anak terbiasa memberi salam

–     Anak terbiasa mengikuti aturan

Kognitif 2.2, 3.5-4.5/ 3,8,4.8 –     praktek langsung membuat jus wortel

–      bermain puzzle wortel

Keaksaraan/menulis dan membaca 3.2/4.2,

3.12-4.12

–     Anak terbiasa berlaku ramah,

–     Anak dapat melengkapi kata sederhana

Seni 3.15-4.15 –      Anak membuat bentuk kalung dg meronce wortel dan kacang panjang

 

  1. Teknik Penilaian
  • Catatan hasil karya
  • Catatan anekdotal, dan
  • Checklist
  1. CHECKLIST

Hari/ tanggal :  selasa, 27 juli 2016                  Kelompok Usia : 5 – 6 tahun

No Indikator Penilaian Tingkat Kemampuan
BB MB BSH BSB
1 Nilai Agama Moral (NAM)

-Anak terbiasa bersyukur   dirinya sebagai ciptaan Tuhan

–   Anak berdoa sebelum dan  sesudah belajar

2 Fisik Motorik

-Anak terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi

-Anak dapat menyebutkan nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat

3 Sosial Emosi

– Anak terbiasa memberi salam

-Anak terbiasa mengikuti aturan

4 Kognitif

Anak  praktek langsung membuat jus wortel

Bermain puzzle wortel

5 Bahasa

Anak terbiasa berlaku ramah,

-Anak dapat melengkapi kata yg belum sempurna

6 SENI

Anak membuat bentuk kalung dari merone wortel dan kacang

 

  1. CATATAN ANEKDOT

Kelompok Usia : 5 – 6 tahun           Nama Guru :

No Nama Anak Tempat Waktu Peristiwa/ Perilaku

 

  1. CATATAN HASIL KARYA ANAK

Kelompok Usia : 5-6 tahun                              Nama Guru :

 

No Tanggal Hasil Karya Anak Hasil Pengamatan

 

Materi

Membuat jus wortel

meronce kalung dari wortel

bermain puzzle wortel

melengkapi kata pada gambar  W _  _ _ _ _ _

 

BAGAIAN III pada penyusunan KTSP (kurikulum 2013 PAUD)

BAGIAN III

DOKUMEN II

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

TAMAN KANAK- KANAK …………………..

KECAMATAN …………………………

  1. Program Semester (PROSEM)

Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan tema, bidang pengembangan, tingkat pencapaian perkembangan, capaian perkembangan dan indicator yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema dan sebarannya kedalam semester 1 dan 2.

   Langkah-langkah Pengembangan Program Semester, sebagai nberikut :

  1. Mempelajari Dokumen :
  2. Kurikulum yakni pedoman pengembangan program pembelajaran.
  3. Dokumen standar isi (PERMENDIKNAS Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Isi )
  4. Memilih tema yang akan digunakan untuk setiap kelompok dalam setiap semester dan menetapkan alokasi waktu untuk setiap tema dengan memperhatikan keluasan cakupan pembahasan tema dan minggu efektif.
  5. Identifikasi Tema dan Sub Tema.
  6. Identifikasi Sub Tema spesifik menjadi berbagai kegiatan dengan menggunakan 5 W dan 1 H
  7. Tema-tema yang dipilih dan hasil identifikasi tema menjadi Sub Tema dapat dibuat dalam bentuk table pada setiap awal Tahun Pelajaran.

DAFTAR TEMA DAN CAKUPAN TEMA

KURIKULUM 2013 PAUD TK  …….

SEMESTER I

NO TEMA SUB. TEMA CAKUPAN MATERI
1 Diriku/ Diri Sendiri Identitas Nama, usia, jenis kelamin, alamat rumah lengkap
Tubuhku Anggota tubuh, bagian-bagian anggota tubuh, fungsi, gerak, kebersihan, ciri-ciri khas, kesehatan dan keamanan diri
Panca Indera Panca indera, macam panca indera, manfaat/ fungsi, cara merawatnya
Kesukaanku Makanan, minuman, mainan, dan macam-macam kegiatan
2 Lingkunganku Rumahku Fungsi rumah

– Bagian-bagian rumah

– Jenis peralatan

– Fungsi

– Cara menggunakan

Sekolahku Gedung dan halaman sekolah, ruang belajar, tempat bermain dan alat-alat permainan, orang-orangyang ada di sekolah, tata tertib sekolah
Masyarakat Teman sebaya, tempat bermain, tata tertib/ aturan bermain dg teman
3 Kebutuhanku Makanan/ minuman Jenis makanan sehat/ gizi seimbang, kebersihan makanan/ minuman, fungsi
Pakaian Jenis/ macam  pakaian, fungsi pakaian, cara merawat, adab berpakaian
Kesehatan Cara menjaga kebersihan diri, kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan
4 Binatang Binatang Air Jenis /macam binatang air, fungsi binatang air, cirri cirri dan cara merawat,makanannya
Binatang Darat Jenis/ macam binatang darat, fungsi, cirri – cirri dan cara memelihara, makanannya
Binatang Udara Jenis/ macam binatang udara, fungsi, cirri dan cara memelihara,makanannya
Binatang Buas Jenis /macam binatang buas, fungsi, cirri- cirri, bahaya dan manfaat binatang buas, makanannya
5 Tanaman Sayur Jenis/ macam sayuran, manfaat, cirri – cirri dan cara merawat
Buah Jenis/ macam buah, manfaat, cirri – cirri dan cara merawat
Hias/ Bunga Jenis/ macam buah, manfaat, cirri – cirri dan cara merawat
SEMESTER II
1 Rekreasi Tempat Rekreasi Macam tempat rekresai,tata tertib/ peraturan , cara memelihara
Alat/Perlengkapan Jenis Perlengkapan/ alat rekreasi, cara memelihara
Kendaraan Jenis kendaraan

– Fungsi dan kegunaan

– Nama pengendara

-Tempat pemberhentian

2 Pekerjaan Macam / Jenis Profesi Jenis/macam profesi, cita – citaku
Alat/ perlengkapan Alat/ perlengkapan pekerjaan. Cara merawat dan cara menggunakannya
Tempat Bertugas Tempat bertugas,cara merwat dan cara menggunakannya
3 AIR UDARA API AIR Manfaat/ guna air, sifat air, bahaya air, cara memelihara
UDARA Manfaat/ guna api, sifat api, bahaya api, cara memelihara
API Manfaat/ guna udara, sifat udara, bahaya udara, cara memelihara
4 ALAT KOMUNIKASI Macam Alat Komunikasi Macam / jenis alat komunikasi
Manfaat Alat Komunikasi Cara menggunakan dan merawatnya

Manfaat alat komunikasi

5 TANAH AIR Negaraku Dasar Negara, lambang Negara, benderaku, lagu kebangsaan, Presiden dan wakil presiden
Budaya Indonesia Suku bangsa, rumah adat, baju adat, kesenian tradisional (tari/ alat music)
Kehidupan di desa dan di Kota Kehidupan didesaku, program unggulan, produk unggulan
6 Alam semesta Gejala alam Macam gejala alam, bahaya, cara menghindari
Benda – benda langit Jenis benda-benda langit

(matahari, bulan, bintang)

– Manfaat benda-benda langit

Benda – benda Alam Jenis benda-benda alam (tanah, air, pasir, batu, besi, emas, perak)

– Manfaat benda-benda alam

PROGRAM SEMESTER TK ………………

KD ( Kompetensi Dasar) TEMA SUB TEMA ALOKASI WAKTU
1.1, 1.2, 3.1-4.1 (NAM) Tanaman Tanaman Sayur 1 minggu
2.1, 3.3, 4.3,3.4,4.4, (fisik motorik)
2.5,2.6,2.7,2.8,3.14,4.14 (sosem) Tanaman Buah 1 minggu
2.2,2.3,3.5,4.5,3.6,4.6,3.8,4.8,3.9,4.9(kog)
2.13,3.10,4.10,3.11,4.11,3.12,4.12 (Bhs) Tanaman Hias  (BUNGA) 1 minggu
2.4,3.15,4.15 (Seni)
Puncak tema : Tanaman : outbond ke kebun strowberi sarangan magetan

 

ALOKASI SEMESTER I :  17  MINGGU

ALOKASI SEMESTER II : 17 MINGGU

Program Semester TK ……… ada di lampiran

  1. Perencanaan Mingguan

Perencanaan Mingguan disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Program  Mingguan  (RPPM), RPPM merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indicator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasaan pembahasan tema dan subtema.. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan (RPPM) dikembangakn dari kegiatan semester , namun penyajiannya lebih lengkap dan lebih operasional . dalam program mingguan sudah diidentifikasi tema dan sub tema , pemetaan kompetensi dasar dan indicator yang akan dicapai dalam satu minggu dan muatan materi yang akan dibangun ke anak serta sejumlah aktivitas bermain (kegiatan bermain) sesuai dengan tema dan indicator yang akan dicapai serta penetapan media. Alat dan bahan yang akan digunakan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)

KELOMPOK : 5- 6 TAHUN / KELOMPOK B

TEMA  : TANAMAN

SUB. TEMA : TANAMAN BUAH

HARI KD CAKUPAN MATERI RENCANA KEGIATAN
SENIN 1.1, 1.2, 2.1, 3.3,4.3, 3.8, 4.8,3.12,4.12, 3.15,4.15

 

Buah ciptaan Tuhan (bersyukur) : keaksaraan awal, menggambar, mengelompokkan gambar, membedakan ciptaan Tuhan Macam buah – buahan :

Bercakap – cakap ttg macam buah – buahan

Menggambar aneka buah yang disukai anak

Mengelompokkan gambar buah berdasarkan kulitnya (kasar-halus)

Menyebutkan dan menulis macam buah

Memberi tanda (T) kalau ciptaan Tuhan dan (M) yang bukan ciptaan Tuhan

SELASA 1.1,1.2, 2.1,  2.3, 3.3, 4.3,, 3.8,.4.8, 3.12, 4.12, 3.15, 4.15 Buah apel :

3 M (mewarnai, mencocok, menempel), mengurutkan apel, melengkapi kalimat , menceritakan gambar

Buah apel

Bercakap –cakap tentang bua apel

3 M (mewarnai, mencocok, menempel) gambar buah apel

Mengurutkan buah apel dari yang terkecil sampai terbesar

Melengkapi kalimat sederhana

Menceritakan gambar “pergi ke kebun apel)

RABU 1.1,1.2, 2.2, 3.3, 4.3, 3.8,4.8, 3.12, 4.12, 3.15, 4.15 Buah mangga : memeram buah, keaksaraan awal, menghitung, melakukan 3 perintah, perilaku ingin tahu Buah Mangga :

Bercakap-cakap tentang buah mangga

Memeram buah mangga

Menyebutkan menuliskan dan menggambar buah yang mempunyai awalan MA (mangga,manggis)

Menghitung buah mangga yang ada di pohon dan yang jatuh di tanah

Membuat bentuk buah mangga dari plastisin

KAMIS 1.1,1.2, 2.3, 3.3, 4.3, 3.8,4.8, 3.15, 4.15 Buah pisang ; menyusun pola, melingkari kata, menghubungkan gambar, bermain pasir Buah pisang

Bercakap- cakap ttg buah pisang

Menyusun pola warna pada gambar pisang (hijau, kuning, merah……)

Melingkari kata pisang dalam kotak huruf acak

Menghubungkan gambar buah dengan bentuk geometri

Bermain pasir

 

JUMAT 1.1, 1.2, 2.1, 3.3,4.3, 3.8,4.8, 3.12, 4.12, 3.15, 4.15 pepaya ciptaan Tuhan (bersyukur) : kolase, bermain puzzle, menyempurnakan garis, kekasraan awal Buah papaya

Bercakap – cakap ttg buah papaya

Kolase buah papaya

Bermain puzzle papaya

Menyempurnakan garis putus – putus membuat bentuk buah pepaya

Menyebutkan dan menulis bagian tanaman pepaya

SABTU   1.1,1.2,2.3, 2.5, 3.3, 4.3, 3.8, 4.8, 3,12, 4,12, 3.15, 4.15 Buah ciptaan Tuhan (bersyukur) :

Menyusun pola, mengelompokkan benda, perilaku kreatif, bermain peran

buah ciptaan Tuhan :

Bercakap –cakap tentang buah jeruk

Membuat pola sate buah (papaya, apel,nanas….)

Memberi warna hijau pada buah yang berbentuk bulat dan merah yang tidak

Membuat mainan dari kulit jeruk bali

Bermain peran “penjual buah”

 

3.RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM HARIAN  (RPPH)

RPPH merupakan penjabaran dari Rencana Pelaksanaan ProgramMingguan (RPPM). RPPH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari. RPPH terdiri atas kegiatan pembukaan, kegiatan inti, istirahat/makan dan kegiatan penutup.

Kegiatan pembukaan : Merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara  lain, misalnya : berdo’a,/mengucap salam, membicarakan tema, atau sub tema dan sebagainya.

Kegiatan Inti : Merupakan kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian, kemampuan, social dan emosinal anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitas anak, serta kegiatan yang dapat meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja dengan baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara individu/kelompok.

Istirahat / Makan : Merupakan kegiatan yang digunakan untuk mengisi kemamapuan anak yang berkaitan dengan makan, misalnya mengenalkan kesehatan, makanan yang bergizi, tata tertib makan, yang diawali dengan cuci tangan kemudian makan dan berdo’a sebelum dan sesudah makan, setelah kegiatan makan selesai, anak melakukan kegiatan bermain dengan alat permainan di luar kelas dengan maksud mengembangkan motorik kasar anak dan bersosialisasi. Kegiatan ini disesuaikan dengan kemauan anak, anak makan kemudian bermain atau sebaliknya anak bermain terlebih dahulu kemudian makan.

Kegiatan Penutup : Merupakan kegiatan penanganan yang dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat diberikan pada kegiatan akhir, misalnya membacakan cerita dari buku, mendramatisasikan suatu cerita, mendiskusikan tentang kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok hari, menyanyi, berdo’a dan sebagainya.

 CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

KELOMPOK : 5- 6 TAHUN / KELOMPOK B

TEMA  :  TANAMAN/ Tanaman Buah

Model Pembelajaran                          : Area

Semester/bulan/Minggu ke                    : 1/Nopember/16

Tema / Sub Tema                                : Tanaman/Buah

Kelompok / Usia                                  : B/5 – 6 Tahun

         Hari / Tanggal                                    : Selasa /     nopember2016

 

Kegiatan:

  1. doa sebelum dan sesudah belajar,
  2. Buah ciptaan Tuhan (bercakap- cakap tentang  Buah apel, cirri – cirri, manfaatnya , cara mengolahnya dll)
  1. Mengurutkan buah apel dari yg terkecil sampai terbesar ( Area  Matematika)
  2. 3 M (mewarnai, mencocok, menempel) gambar apel (Area Seni)
  • Melengkapi kata yg belum sempurna a _ _ _ (Area Baca Tulis)
  1. Menceritakan gambar “Pergi Ke Kebun Apel” ( Area Bahasa)

Materi yang masuk dalam pembiasaan

  1. Bersyukur atas ciptaan Tuhan
  2. Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan
  3. Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan
  4. Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan.

Alat dan Bahan

  1. Lembar Kerja , buah apel
  2. Lembar Kerja melengkapi kata yg belum sempurna a _ _ _
  3. Gambar apel, jarum cocok, krayon, lem,buku merekat
  4. Gambar Pergi Ke Kebun apel

Pembukaan

  1. Bersyair “buah apel”
  2. Doa sebelum belajar
  3. Mengenalkan aturan bermain
  4. Berdiskusi ttg buah apel
  5. Diskusi yang harus dilakukan sebagai rasa terimakasih terhadap Tuhan atas tubuhnya

 Inti

  1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan
  2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan.
  3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut?
  4. Guru mempersilakan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak.
  5. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya:
    1. Area Seni Mewarnai mencocok menempel gambar apel (3M)
    2. Area Keaksaraan: Melengkapi kata yang belum sempurna
    3. Area berhitung/ matematika:: mengurutkan gambar dari yg terkecil sampai terbesar
    4. Area Bahasa : menceritakan gambar
  6. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya
  7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya.

 Penutup

  1. Menanyakan perasaan selama bermain hari ini
  2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai
  3. Pemberian tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni menanyakan bertanya kepada orang tuanya tentang tempat lahir, tanggal lahir, siapa yang menolong kelahiran
  4. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
  5. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
  6. Berdoa setelah belajar

D. Rencana Penilaian

  1. Indikator Penila
Program

Pengemb

 

KD

 

INDIKATOR

Nilai Agama

dan Moral

1.1

 

 

3.1-4.1

–     Anak terbiasa bersyukur dirinya sebagai

ciptaan Tuhan

–   Anak berdoa sebelum dan sesudah belajar

–     Anak dapat member tanda V pada gambar anak yg tertib dan tanda  X yang tidak tertib

Motorik 2.1

 

 

3.4-4.4

–     Anak terbiasa mencuci tangan dan

menggosok gigi

–     Anak dapat menyebutkan nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat

Sosem 2.5,

2.6

–     Anak terbiasa memberi salam

–     Anak terbiasa mengikuti aturan

Kognitif 2.2, 3.3/4.3, 3,8,4.8 –     Anak dapat mengurutkan gambar buah apel dari yg terkecil sampai terbesar
Keaksaraan/menulis dan membaca 3.2/4.2,

3.12-4.12

–     Anak terbiasa berlaku ramah,

–     Anak dapat melengkapi kata sederhana

Seni 3.15-4.15 –      Anak dapat mewarnai mencocok menempel gambar buah apel dg rapih
Bahsa 3.11,4.11 – anak dapat menceritakan gambar pergi kekebun apel

2.Teknik Penilaian

  • Catatan hasil karya
  • Catatan anekdotal, dan
  • Checklist
  1. CHECKLIST

Hari/ tanggal :  selasa, 27 juli 2016                  Kelompok Usia :

No Indikator Penilaian Tingkat Kemampuan
BB MB BSH BSB
1 Nilai Agama Moral (NAM)

-Anak terbiasa bersyukur   dirinya sebagai ciptaan Tuhan

–   Anak berdoa sebelum dan  sesudah belajar

2 Fisik Motorik

-Anak terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi

-Anak dapat menyebutkan nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat

3 Sosial Emosi

– Anak terbiasa memberi salam

-Anak terbiasa mengikuti aturan

4 Kognitif

Anak dapat mengurutkan gambar dari yg terkecil sampai terbesar

5 Baca Tulis

-Anak dapat melengkapi kata yg belum sempurna

6 SENI

3 M (mewarnai. Mencocok,menempel) gambar apel

7 Bahasa

Anak dpt menceritakan gambar

CATATAN ANEKDOT

Kelompok Usia : 5 – 6 tahun           Nama Guru :

No Nama Anak Tempat Waktu Peristiwa/ Perilaku

CATATAN HASIL KARYA ANAK

Kelompok Usia : 5-6 tahun                              Nama Guru :

No Tanggal Hasil Karya Anak Hasil Pengamatan

MATERI KEGIATAN

Mengurutkan gambar buah apel dari yg kecil sampai besar

(Gambar buah apel dg ukuran acak)

Mewarnai menccook buah apel

(gambar buah apel)

Melengkapi kata

ini buah a _ _ _