Arsip Kategori: permainan edukatif dan kreatif anak TK

Tonton “RPPM Kegiatan BDR Tema Tanah Airku” di YouTube

Mengembangkan Kemampuan berbahasa anak dengan Permainan TEPUK

Mengembangkan Kemampuan berbahasa anak dengan Permainan TEPUK

            Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menggunakan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik dipandang sesuai dengan pola kerja otak karena membahas satu tema dari berbagai konsep dan aspek perkembangan. Masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat, sehingga sering  disebut masa keemasan (golden age) dalam perkembangan kehidupan anak. Ini artinya masa / periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuhkembangkan berbagai kecerdasan , kemampuan fisiologis, kognitif, bahasa , sosio  emosional dan spiritual. Untuk itu perlu dukungan belajar yang kondusif  bagi perkembangan potensi anak dan berbagai permainan  yang dirancang secara sengaja (intentionally)  dengan maksud agar anak meningkatkan beberapa kemampuan tertentu berdasarkan pengalaman belajar. 

Ada beberapa aspek perkembangan yang harus dicapai anak dalam kegiatan pelaksanaan program di TK , aspek – aspek tersebut yaitu perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, perkembangan moral dan nilai agama dan perkembangan seni. Program pendidikan anak usia dini adalah memfasilitasi pertumbuhan dan  perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma- norma dan nilai – nilai kehidupan yang dianut. Melalui program pendidikan yang dirancang dengan baik, anak akan mampu  mengembangkan  potensi yang dimilikinya baik dari segi fisik, motorik, bahasa , emosional dan agama.   

Perkembangan bahasa merupakan salah satu perkembangan anak yang sangat penting dan harus diperhatikan  sejak dini. Karena dengan bahasa sebagai dasar kemampuan seorang anak akan  dapat meningkatkan kemampuan – kemampuan yang  lain. Bahasa merupakan segala bentuk atau sarana komunikasi  dengan menyimbolkan  pikiran dan perasaan untuk menyampaikan makna kepada orang lain, termasuk didalamnya tulisan, bicara, bahasa simbol, ekspresi muka, isyarat, pantomim dan seni. Dalam Permendikbud No 137 tahun 2014 pasal 10 (5) telah dijelaskan bahwa ‘ Bahasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

  1. Memahami bahasa reseptif , mencakup kemampuan memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan.
    1. Mengeskpresikan bahasa , mencakup kemampuan bertanya , menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lesan, menceritakan kembali yang diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan persaan, ide dan keinginan dalam bentuk coretan, dan
    1. Keaksaraan mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.

       Kemampuan berbahasa  merupakan kemampuan  individu  dalam menguasai kosa kata , ucapan, gramatikal,  dan etika pengucapannya  dalam kurun waktu  sesuai dengan perkembangan umur.  Sehingga dalam mengembangkan kemampuan  berbahasa anak, , pendidik perlu menerapkan ide – ide  yang dimilikinya dengan menggunakan berbagai strategi atau metode  dan penggunaaan media – media  yang beragam yang mendukung pembelajaran kemampuan berbahasa  anak. Dalam Permendikbud no 146 tahun 2014 pasal 5 (5) ditegaskan bahwa program pengembangan bahasa sebagaimana dimaksud  pada ayat 1 (d) mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan bahasa dalam konteks bermain.

Ada beberapa permasalahan yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak yang masih kurang.  Dapat terlihat jelas diantaranya ketika anak masih  kurang mampu menyambung pembicaraan dengan orang lain karena keterbatasan kosa kata,  atau  karena susah untuk mengungkapkan pikiran dan pendapatnya. Dan ada juga anak yang pandai bicara tapi kurang bermakna  , anak bicara tapi tidak sesuai dengan isi (content)., anak gagu cenderung malu untuk mulai berbicara atau anak pendiam yang tidak mau menyampaikan pendapat/ isi hatinya.

Maka dalam pengembangan kemampuan berbahasa  anak dengan metode  bermain tepuk,  anak akan merasa termotivasi karena anak akan merasa bersemangat dan gembira  , dengan bermain tepuk akan menambah wawasan  dengan mengenal hal – hal yang anak belum ketahui, dapat memperoleh kata – kata baru sehingga dapat memperkaya perbendaharaan kata mereka . Melalui kegiatan bermain tepuk  kreativitas dan kemampuan berimajinasi   berkembang dan akhirnya dapat mengembangkan  intelegensinya dengan baik, karena anak dapat mengucapkan  kata demi kata .

Dan bermaintepuk akan lebih berhasil guna apabila dalam bermain tepuk , anak dapat menemukan sendiri kosa katanya, dalam arti bukan materi bermain tepuk yang sudah jadi atau sudah dibuat oleh guru. Tetapi anak menemukan sendiri dengan cara merangsang kemampuan anak mengolah kata dari melihat gambar atau melihat vidio atau Cuma dari mendengar kata / cerita.

Ini tentu saja agak sulit bila anak dibiarkan sendiri untuk menggali kata yang ada di cerita, vidio , syair atau melihat gambar. Peran guru disini tetap diperlukan sebagai pembimbing untuk menemukan kata yang ada. Dalam  pengalaman penulis tentang bagaimana cara guru mengajak anak membuat tepuk hujan dengan melakukan beberapa langkah – langkah, yaitu :

  1. Anak diajak melihat gambar, sambil guru menerangkan arti gambar
  2. Anak diajak melihat vidio terjadinya hujan
  3. Anak dirangsang untuk dapat menyebutkan kata – kata yang ada dividio proses terjadinya hujan
  4. Guru menyimpan setiap kata yang disampaikan anak
  5. Guru dan anak berkolaborasi menyusun kata yang sudah ditemukan
  6. Guru dan anak bermain tepuk bersama
  7. Hasil yang dibuat anak bekerjasama dengan guru dilakukan bersama sama
  8. Tepuk Hujan

Matahari menyinari laut   prok 3x

Air laut nya menguap prok 3x

Jadilah awan mendung prok 3x

Sangat hitam sangat berat prok 3x

Lalu turunlah hujan prok 3x

Hujan rintik rintik ( jari telunjuk saling mengetuk)

Hujan deras (lima jari) prok 3x

Yess

  • Anak makin bersemangat ketika diajak praktek langsung dengan bermain sains  membuat hujan dengan alat sederhana : toples kaca, air panas, piring kaca, es batu
  1. Hasilnya pengetahuan  anak tentang hujan semakin tertanam dalam otaknya karena anak tidak hanya mendengar tetapi anak melihat, dan yang paling penting terlibat langsung baik dalam praktek sains atau membuat tepuk hujan.
  2. Dalam kegiatan ini tidak hanya kemampuan berbahasa anak saja yang dikembangkan, tetapi ada NAM (anak mengenal ciptaan Tuhan : hujan), Kognitif (sains), sosem (bekerjasama) dan juga bermain tepuk (fisik motorik, seni  sekaligus bahasa)

Dalam pembelajaran daring banyak kesulitan yang dialami guru, karena pertama anak – anak ketika diberi kesempatan untuk berdiskusi ada yang malu – malu, ada yang cuma diam, ada juga yang cerita sendiri, tapi inilah seninya, Guru harus mampu memanage dengan baik, karena emosi anak yang  lama tidak bertemu dengan gurunya, banyak diekspresikan dengan macam emosi yang berbeda. Guru dan orang tua harus berkolaborasi dengan apik untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang menarik, menyenagkan dan bermakna.

Acara Khusus dalam PAUD

Bagian penting dari kurikulum anak usia dini adalah memperluas kesadaran anak akan dunia sekitar dengan cara memberikan pengalaman langsung . jenis pengalaman ini menuntut guru PAUD meninggalkan rutinitas kelas dan melakukan kegiatan yang istimewa, bisa dengan mengundang tamu ahli untuk datang ke sekolah atau mengajak anak ke luar ke lingkungan sekitar untuk dapat memperoleh pengalaman langsung.

A. Tamu Istimewa ( Kelas Inspirasi )
Terkadang cara terbaik memberikan pengalaman baru adalah dengan mengundang tamu istimewa untuk mengunjungi sekolah . Contoh : Mungkin anak akan sudah terbiasa dan jadi kurang menarik ketika diajak kunjungan ke kantor polisi, namun kunjungan dari polisi berseragam dengan atributnya lengkap dengan mobil dan sepeda motor ( kendaraan polisi), akan menjadi kenangan yang tak terlupakan sepanjang tahun. (anak – anak diberi kesempatan untuk naik motor yang berkedip – kedip atau naik mobil polisi yang bersirene: mengeluarkan bunyi tuing …tuing…akan memberikan rasa bangga dan pengalaman yang sangat luar biasa bagi anak. (Kelas inspirasi)

B. Kerja kelompok
Aktivitas berkelompok juga sangat perlu dalam kegiatan pembelajaran. Karena dengan melakukan aktivitas berkelompok, keakraban setiap anak pun akan semakin erat terjalin. Anak-anak akan belajar bekerja secara team dan mengikis keegoisan yang ada di dalam pribadi anak.
Contoh : anak diajak belajar di luar kelas, dengan membagi beberpa kelompok ( misalnya :3 kelompok ), lalu masing – masing kelompok diberi tugas sederhana : kelompok satu : menyebutkan dan menuliskan macam tanaman bunga yang ada di halaman TK
Kelompok dua : menyebutkan dan menuliskan tanaman bunga yang ada di halaman TK
Kelompok tiga : menyebutkan dan menuliskan tanaman sayur yang ada di kebun TK, dan lain – lain

C. Melatih anak berwira usaha sejak dini
Ketrampilan berwirausaha bukan hanya tentang jual-beli barang atau jasa, namun juga ketrampilan bersosialisasi, keberanian membuat keputusan, keberanian menanggung risiko, kreatifitas, dan lainnya. Karakter-karakter tersebut sangat perlu dimiliki oleh anak-anak usia dini. Ketrampilan-ketrampilan dalam berwirausaha perlu dikembangkan sejak dini, sehingga ketrampilan-ketrampilan tersebut bisa berguna bagi perkembangan pribadi dan kecerdasan anak, dan tentu saja nantinya akan berguna bagi masa depan anak dalam meraih cita-cita.
a. Memeragakan aktivitas jual beli di sekolah
Untuk memeragakan aktivitas jual beli di sekolah dibutuhkan ruangan di luar kelas, misalnya di aula atau di lapangan terbuka. Dalam aktivitas ini anak-anak akan melakukan praktik jual beli bersama teman-teman mereka, ada yang berperan sebagai penjual, serta ada yang berperan sebagai pembeli. Anak yang berperan sebagai pembeli akan belajar cara memilih barang, membayar uang, menghitung nilai uang, memilih barang yang akan dibeli, dan lainnya, sedangkan anak yang berperan sebagai penjual akan belajar cara menawarkan barang, menghitung nilai uang, menata barang jualan, sopan santun berbicara dengan pembeli dan lainnya.

b. Mengajak anak berkunjung ke supermarket
Sesekali kita juga bisa mengajak anak bersama-sama pergi ke supermarket. Alangkah lebih baik, bila dalam kegiatan ini guru memandu anak-anak didik mereka. Guru bisa mempraktikkan aktivitas memilih barang dan membayarnya di kasir. Dari kegiatan ini, anak-anak akan semakin mengenal proses terjadinya transaksi. Mulai dari aktivitas memilih barang, mengambil barang, hingga membayarnya. Anak-anak juga mengenal aneka profesi yang bekerja di supermarket, yaitu petugas satpam, kasir, dan penjaga toko.
Dengan mengajak anak ke supermarket, anak-anak juga akan belajar dari aneka produk yang ada. Guru bisa secara langsung mengajari anak tentang berbagai warna, bentuk, dan huruf yang tertera di produk tersebut. Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki anak secara berkesinambungan maka secara tidak langsung kosakata anak juga akan semakin bertambah banyak.
D. Berenang
Mungkin sudah banyak TK (PAUD) yang dilembaganya sudah punya kolam renang, sehingga untuk kegiatan berenang muridnya cukup di sekolah (TK) nya sendiri, tetapi tidak ada salahnya apabila sekali – kali anak diajak untuk berenang di luar, dan ini akan memberikan kesenangan yang luar biasa bagi anak- anak, karena anak – anak mendapatkan pengalaman baru terutama tentang peraturan tata tertib yang diberlakukan oleh pihak pengelola kolam renang ( tentunya sangat berbeda dengan peraturan yang ada di sekolah ) , dan ini dapat melatih anak tentang sikap disiplin, sabar, juga menghargai.

E. Outbond
Kegiatan belajar di alam terbuka seperti outbound ini bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir yang kreatif, serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi. Kegiatan ini akan menambah pengalaman hidup seseorang menuju sebuah pendewasaan diri.
Pengalaman dalam kegiatan outbound memberikan masukan yang positif dalam perkembangan kedewasaan seseorang. Pengalaman itu mulai dari pembentukan kelompok. Kemudian setiap kelompok akan menghadapi bagaimana cara berkerja sama. Bersama-sama mengambil keputusan dan keberanian untuk mengambil risiko. Setiap kelompok akan meng-hadapi tantangan dalam memikul tanggung yang harus dilalui.
Outbound dapat mengajarkan anak berbaur (beradaptasi) dan berinteraksi dengan teman sebaya atau teman yang berbeda usia darinya. Bukan hanya itu, outbound juga dapat mengembangkan aspek motorik (pergerakan otot-otot) dan kognisi (cara berpikir).

F. Cooking Class
Cooking class (Kelas Memasak/Program Memasak) adalah kegiatan memasak dan menghias makanan (kue) dengan melibatkan anak-anak secara langsung selama proses memasak dan menghias makananya sendiri.
Kegiatan memasak dimulai dari mempersiapkan bahan dan peralatan masak yang digunakan, proses pengolahan bahan, menghias makanan hingga siap untuk dimakan.
Dengan melibatkan anak dalam kegiatan memasak, anak-anak dapat mengenal secara langsung makanan sehari-hari yang biasa dimakan. Selain itu, kita dapat mengenalkan sayur, buah dan makanan sehat kepada anak melalui media yang menarik dan menyenangkan, sehingga anak-anak akan menyukai sayur dan buah.
Kegiatan memasak memberikan banyak manfaat terutama bagi anak usia dibawah 5 tahun. Mengenalkan berbagai macam alat dan bahan serta langkah-langkah memasak, akan melatih kecerdasan otak anak, secara visual dan bahasa. Misalnya, dalam menentukan komposisi bahan, terdapat takaran dalam angka, yang melatih kecerdasan logis matematis.
Kecerdasan visual tercermin dalam kegiatan kreativitas menghias kue atau menata makanan, dan menjadi lebih peka terhadap warna, arah, ruang dan bentuk, sehingga ia dapat melahirkan ide secara visual
G. Karya wisata
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang amat besar. Untuk memfasilitasi keingintahuan tersebut mengajak anak-anak berjalan-jalan menghirup udara segar amat sangat baik bagi anak. Hal tersebut berguna untuk menghilangkan kejenuhan pada anak setelah dari hari ke hari hanya dituntut untuk belajar dan hanya belajar saja.
karya wisata merupakan suatu kegiatan yang dapat dilakukan oleh pendidik setiap saat dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu. Sehingga diharapkan anak dapat mempelajari suatu hal secara lebih mendalam dan juga konkret. Misalnya dengan membawa anak-anak berjalan-jalan ke kantor pos dan menyaksikan aktivitas di kantor pos., mengajak anak mengunjungi tempat-perternakan. Mengajak anak berkunjung ke perpustakaan atau juga ke rumah sakit. Bisa juga mengajak anak-anak ke sawah untuk melihat aktivitas para petani bercocok tanam atau bisa juga ke peternakan. Di tempat-tempat tersebut anak akan melihat secara langsung sehingga membantu anak memeahami kehidupan nyata di lingkungan mereka.
Manfaat karya wisata yaitu dapat merangsang minat anak terhadap suatu hal, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberikan pengalaman nyata pada anak, dan menambah wawasan. Akan lebih baik jika sebelum melaksanakan karya wisata guru memberikan pembekalan berupa informasi kepada anak terhadap hal-hal yang akan dilihatnya. Hal tersebut akan membuat kesan tersendiri terhadap anak.
Selain itu karya wisata juga bermanfaat untuk menumbuhkan minat pada anak, meningkatkan perbendaharaan kata dan pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan hidup bermasyarakat, , serta menanamkan sikap menghargai terhadap karya dan jasa orang lain.

H. Manasik Haji
Manasik haji bagi anak prasekolah dapat kita pandang sebagai suatu upaya pembelajaran nilai-nilai moral dan agama dengan metode simulasi. Metode pembelajaran yang apabila kita manage dan kita rencanakan sedemikian rupa dengan muatan-muatan psikologis yang terkontrol, akan dapat menimbulkan suatu kesan yang mendalam dan dapat kita andalkan sebagai salah satu cara membentuk pribadi anak yang agamis.
Ritual-ritual yang dilakukan anak dengan tuntunan dari ibu/bapak guru, walaupun hanya merupakan permainan peran, tetap merupakan aktivitas serius karena dapat dihayati dan membutuhkan kesungguhan dan konsentrasi. Seluruh aspek psikologi anak akan tersentuh, karena praktek manasik tersebut dilakukan dengan aktivitas fisik anak dengan secara urut dan teratur , aktivitas kognitif anak terstimulasi(terangsang) dalam bentuk mendengarkan, menghafal dan mengerti doa-doa serta urutannya, aktivitas sosial-afektif akan dipelajari dalam bentuk beraktivitas bersama-sama dengan teman-temannya dan berlatih untuk menerima aturan permainan, berlatih untuk mematuhi aturan-aturan yang diinformasikan guru, berlatih untuk memenuhi harapan orang lain dengan bertingkah-laku tertib dan berlatih tanggung-jawab, berlatih bersikap sosial seperti mengalah, tertib, toleran, membagi, berkorban dan sebagainya yang akan memacu sosialisasi anak. Dalam manasik, anak akan mengenal nilai-nilai moral dan agama praktis, anak akan mendapatkan pengalaman tentang perilaku-perilaku yang boleh dan yang tidak boleh dia lakukan, baik sesuai dengan agama maupun sesuai dengan tuntutan lingkungan.

I. Rekreasi
Liburan atau rekreasi biasanya merupakan hal yang paling dinanti-nantikan oleh anak-anak. Misalnya, setelah setiap hari kegiatan mereka diisi oleh aktivitas yang padat di sekolah, tentu saja liburan dapat menjadi salah satu ajang “pelepas lelah” dan mendapatkan suasana baru, sehingga hari-hari mereka selanjutnya dapat dilalui dengan lebih bersemangat..
Liburan akan memberikan anak sebuah pengalaman baru yang tentunya akan berbeda dari pengalaman sebelumnya. Anak-anak pada dasarnya sama dengan orang dewasa yang memiliki rutinitas harian yang bisa membuat mereka jenuh. Mereka bersekolah, bermain bersama teman, dan aktivitas lainnya yang diberikan orang tua. Oleh karena itu, apabila anak-anak diajak untuk berekreasi, maka mereka tentunya akan mendapatkan pengalaman baru yang menyegarkan dan membuat mereka senang. Berlibur akan memberikan pengalaman yang menarik untuk dirasakan dan juga memori untuk dikenang.

J. Pentas Seni
Pementasan seni untuk anak usia dini sangatlah penting dan bermanfaat. Dimana, melalui sebuah pementasan anak-anak mampu menggali potensi yang ada dalam diri dan melatih keseimbangan otak kanan dan otak kiri. Mengikutsertakan anak untuk pentas seni di usia dini merupakan proses pembelajaran penting agar anak mempunyai rasa percaya diri dan pengalaman tampil di panggung. Tampil di pentas sebaiknya dimulai sejak level Kelompok Bermain harus sudah mulai diajarkan untuk tampil di depan guru dan orang tua. Melalui kegiatan pentas ini selain dapat mengoptimalkan aspek perkembangan anak juga keberanian anak untuk tampil di depan umum. Keberanian yang ditanamkan kepada anak murid melalui kegiatan pentas ini adalah suatu nilai yang merupakan bagian dari framework sutau lembaga.

K. Drumband Kids
Kegiatan yang paling diminati baik oleh anak atau orang tua salah satunya drum band , sedangkan manfaat daru kegiatan Drumband sendiri bagi anak adalah :
Kesempatan Untuk Mempelajari Berbagai Jenis Instrumen Musik
Alasan pertama adalah karena ekstra kulikuler drum band membuka kesempatan bagi anak Anda untuk mengenal lebih jauh dan juga mempelajari cara memainkan beberapa jenis alat musik di usia mereka yang masih belia. Pada awalnya, mungkin memang anak akan diperaya untuk memegang satu jenis instrumen musik. Walaupun begitu, bukan berarti bahwa nantinya dia tidak mempunyai kesempatan untuk memainkan alat musik drumband yang lain.

Pelajaran Menjalin kerjasama Dengan Teman Sebaya
Memainkan alat musik di dalam sebuah kelompok drum band memang merupakan satu hal yang positif dan mungkin juga memberikan pengaruh tersendiri terhadap tumbuh kembang anak. Selain itu, ikut serta dalam sebuah kelopmpok drum band juga akan melatih anak untuk berani tampil di depan umum dengan cara yang positif pula. Selain itu, sebenarnya ada satu lagi manfaat yang sangat penting dan perlu diketahui. Manfaat tersebut adalah pelajaran untuk bekerjasama dengan teman sebaya. Di dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sangatlah penting. Nantinya, pelajaran yang satu ini akan ikut ambil bagian dalam membentuk anak menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.

 

 

 

Permainan & Kegiatan Untuk Mengembangkan Multiple Intelegensi Pada Anak TK

Permainan & Kegiatan Untuk Mengembangkan Multiple Intelegensi Pada Anak TK

Permainan & Kegiatan Untuk Mengembangkan Multiple Intelegensi Pada Anak TK

Kegiatan pembelajaran di TK hendaknya merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan kesenangan pada anak untuk mengadakan penyelidikan,melakukan percobaan dan membuat penemuan bagi diri anak sendiri melalui interaksi dengan lingkungan dan orang lain yang ada disekitar anak, dan ini dapat diberikan pada anak melalui permainan yang terencana, bertujuan dan produktif.
Disini penulis akan berusaha untuk memberi panduan cara mengembangkan kecerdasan majemuk (multiple intelegensi) pada anak Taman Kanak Kanak ,melalui kegiatan tentang bagaimana meningkatkan dan mengembangkan semua jenis kecerdasan yang ada pada anak TK.
A. Kcerdasan Linguistik- verbal.
Permainan dan kegiatannya :
1. Permainan kata berangkai
Buatlah satu kelompok anak dengan jumlah anggota 10 anak , lalu tunjuklah salah satu untuk menjadi leader (pemimpin). Pemimpin lalu memerintakan pada anggota untuk mencari kata – kata yang telah disebutnya. Contoh : Sebutkanlah macam – macam buah,lalu dia menepuk bahu temannya, teman yang ditepuk menyebutnama buah , lalu dia ganti menepuk teman disebelahnya, yang ditepuk harus menjawab, dan jawaban tidakboleh sama,bila ada nak yang tidakbisa menjawab maka dia harus keluar dari arena permainan. Nama buah buah bisa diganti yang lain disesuaikan dengan tema saat itu.
2. Melengkapi kalimat
Guru membuat kalimat yang belumselesai dan kalimat harus mempunontoh : saya hari minggu ikut ibuke pasar. Di pasar ibu membeli……..Anak- anak akan dengan spontan menjawab (memberi jawaban) sesuai dengan pengalamannya .pendapat anak jangan dipotong, biarkan mereka menyampaikan pendapat sesuai dengan pengalamannya.
B. Kecerdasan Matematis – logis.
Permainan dan kegiatannya :
1. Guru menyediakan gambar gerbong kereta api, lalu ditulis dengan angka 1 – 10. Ajak anak untuk menjawab pertanyaan guru dengan cara menunjuk angka yang ada digerbong KA. Contoh : berapa umurmu ?, berapa jumlah roda sepeda : roda mobil. Berapa jumlahkaki kuda : kaki ayam ?.
2. Permainan pola
Permainan menyususn pola tertentu dengan menggunakan kancing baju berwarna warni (anak disuruh menyususn kancing bajusendiri lalu disuruh membaca pola yang telah dibuatnya sendiri ) Contoh : warna merah,kuning, hijau,…….
C. Kecerdasan Kinestetis
Permainan dan kegiatannya :
1. Memilih bentuk, warna dan pola
Ajak anak mengikuti lomba mengumpulkan batu kerikil yang sudah diwarnai. Batu kerikil merah ditempatkan dikotak biru dan bau kerikil biru ditempatkan dikotak merah (kebalikan). Mula – mula sejumlah batu kerikil merah dan biru diadukjadi satu dalamsuatu tempat/ wadah. Lalu peserta diajak mengumpulkan batu kerikil sesuai instruksi, pemenang adalah anak yang paling banyak mengumpulkan batu kerikil dengan benar (sesuai instruksi).
2. Bermain raja berkata
Permainan Raja Berkata adalah permainan pikiran dan olah tubuh yang baik untuk dimainkan karena anaklatihan untuk bereaksi dan berfikir cepat. Anak – anak membuat lingkaran dan pilihlah salah satu untuk menjadi leader (Raja) lainnya memperhatikan perintah raja dan melaksanakan dengan tepat sesuai perintah Raja. Contoh : raja berkata “ angkat tangan kananmu dan bilang halo “. Atau raja berkata “Gerakkan kepalamu kekanan dan lambaikan tangan kirimu”. Atau raja berkata”lambaikan tangan kananmu dan lompat kedepan”. Apabila ada anak yang tidak konsentrasi sehingga tidak bisa merespon perintah raja maka dapat diberi hukuman sesuai kesepakatan ( lari, nyanyi,joget atau yang lainnya).
D. Kecerdasan Irama _Musik
Permainan dan kegiatannya :
1. Menebak judul lagu
Mintalah anak untuk menebak judul lagu yang disenandungkan guru, atau ganti anak yang bersenandung sedang tman yang lainnya menebak judul lagunya atau menirukan syair yang telah disenandungkan.
2. Bermain Tepuk
Mintalah anak – anak untuk bertepuk tangan bersama sebagai kelompok sesuai pola yang diberikan guru. Contoh : pertama 1 tepuk : TEPUK-TEPU-TEPUK lalu 2 tepuk : TEPUK TEPUK – TEPUK TEPUK – TEPUK TEPUK. Selanjutnya 3 tepuk : TEPUK TEPUK TEPUK – TEPUK TEPUK TEPUK dan seterusnya sambil membentuk irama.
E. Kecerdasan Visual – Spasial
Permainan dan kegiatannya :
1.Menjiplak gambar
Tempatkanlah kertas penjiplak untuk menjiplak. Mintalah anak untuk menggunakan pensil dan menelusuri gambar, setelah selesai mintalah anak mewarnai hasil gambar jiplakannya tadi.
3. Menggambar terbalik
Tempatkan gambar terbalik. Anak diminta mencontoh gambar pola kertas dengan catatan tidakboleh membalik gambar pada sisi yang benar. Beritau anak untuk berkonsentrasi pada garis/titik untuk mulai menggambar, ketika gambar anak sudah selesai biarkan anak untukmewarnai.
F. Kecerdasan Interpersonal
Permainan dan kegiatannya :
1. Berjalan saling percaya
Mintalah anak – anak untuk membentuk pasangan dan berdiri saling berhadapan sambil saling menyandarkan telapak tangan (Tangan saling mengenggam) lalu mulai berjalan kesamping setapak demi setapak melewati garis yang telah dibuat (masing – masing menginjak garis tidak boleh keluar dari garis).
2. Kuda berbisik
Buatlah 2 kelompok dengan jumlah anggota sama banyak .masing – masing kelompok duduk kebelakang (seperti KA) lalu guru membisikan satu –dua kata kemasing – masing kelompok pada barisan yang pertama. Misalnya pada kelompok A “ROTI BAKAR” dan kelompok B”SUSU MANIS”. Tugas teman yang didepan membisikkannya pada teman dibelakangnya begitu seterusnya sampai kebelakang dan anggota habis. Anggota yang dudukdibelakang lapor keguru hasil dia mendengar bisikan dari temannya. Yang salah kelompoknya bisa diberi hukuman : menari,menyanyi atau yang lainnya.
G. Kecerdasan Intrapersonal
Permainan dan kegiatannya :
1. Sidik jari saya
Mintalah setiap anak untuk membasahi jempolnya dengan tinta dan menempelkannya pada selembar kertas (membuat sisik jari). Lalu suruh anak menuliskan namanya dibawah sidik jarinya dan biarkan anak menempelkan pada lockernya masing – masing.
2. Menuliskan keberhasilan dan kelebihannya.
Anak – anak diminta untuk menggambar diri mereka masing – masing lalu dibawah gambar dituliskan kelebihannya. Contoh : saya pintar, saya baikatau yang lainnya.

Selain kegiatan dan permainan yang perlu dikembangkan untuk mengoptimalkan kecerdasan majemuk pada anak,guru juga harus memperhatikan dan mengevaluasi atau menilai perkembangan anak, yang penting untuk diingat bahwa setiap anak dalam mengembangkan kemampuan mempunyai kecepatan yang berbeda. Setiap anak adalah seorang individu / pribadi yang unik dengan ciri – ciri yang tidak sama, tetapi ingat semua anak memiliki potensi yang tak terbatas untuk belajar.