Arsip Kategori: Materi ? Muatan Ajar PAUD

Tonton “RPPM Kegiatan BDR Tema Tanah Airku” di YouTube

Mengembangkan Kemampuan berbahasa anak dengan Permainan TEPUK

Mengembangkan Kemampuan berbahasa anak dengan Permainan TEPUK

            Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menggunakan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik dipandang sesuai dengan pola kerja otak karena membahas satu tema dari berbagai konsep dan aspek perkembangan. Masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat, sehingga sering  disebut masa keemasan (golden age) dalam perkembangan kehidupan anak. Ini artinya masa / periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuhkembangkan berbagai kecerdasan , kemampuan fisiologis, kognitif, bahasa , sosio  emosional dan spiritual. Untuk itu perlu dukungan belajar yang kondusif  bagi perkembangan potensi anak dan berbagai permainan  yang dirancang secara sengaja (intentionally)  dengan maksud agar anak meningkatkan beberapa kemampuan tertentu berdasarkan pengalaman belajar. 

Ada beberapa aspek perkembangan yang harus dicapai anak dalam kegiatan pelaksanaan program di TK , aspek – aspek tersebut yaitu perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, perkembangan moral dan nilai agama dan perkembangan seni. Program pendidikan anak usia dini adalah memfasilitasi pertumbuhan dan  perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma- norma dan nilai – nilai kehidupan yang dianut. Melalui program pendidikan yang dirancang dengan baik, anak akan mampu  mengembangkan  potensi yang dimilikinya baik dari segi fisik, motorik, bahasa , emosional dan agama.   

Perkembangan bahasa merupakan salah satu perkembangan anak yang sangat penting dan harus diperhatikan  sejak dini. Karena dengan bahasa sebagai dasar kemampuan seorang anak akan  dapat meningkatkan kemampuan – kemampuan yang  lain. Bahasa merupakan segala bentuk atau sarana komunikasi  dengan menyimbolkan  pikiran dan perasaan untuk menyampaikan makna kepada orang lain, termasuk didalamnya tulisan, bicara, bahasa simbol, ekspresi muka, isyarat, pantomim dan seni. Dalam Permendikbud No 137 tahun 2014 pasal 10 (5) telah dijelaskan bahwa ‘ Bahasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

  1. Memahami bahasa reseptif , mencakup kemampuan memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan.
    1. Mengeskpresikan bahasa , mencakup kemampuan bertanya , menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lesan, menceritakan kembali yang diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan persaan, ide dan keinginan dalam bentuk coretan, dan
    1. Keaksaraan mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.

       Kemampuan berbahasa  merupakan kemampuan  individu  dalam menguasai kosa kata , ucapan, gramatikal,  dan etika pengucapannya  dalam kurun waktu  sesuai dengan perkembangan umur.  Sehingga dalam mengembangkan kemampuan  berbahasa anak, , pendidik perlu menerapkan ide – ide  yang dimilikinya dengan menggunakan berbagai strategi atau metode  dan penggunaaan media – media  yang beragam yang mendukung pembelajaran kemampuan berbahasa  anak. Dalam Permendikbud no 146 tahun 2014 pasal 5 (5) ditegaskan bahwa program pengembangan bahasa sebagaimana dimaksud  pada ayat 1 (d) mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan bahasa dalam konteks bermain.

Ada beberapa permasalahan yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak yang masih kurang.  Dapat terlihat jelas diantaranya ketika anak masih  kurang mampu menyambung pembicaraan dengan orang lain karena keterbatasan kosa kata,  atau  karena susah untuk mengungkapkan pikiran dan pendapatnya. Dan ada juga anak yang pandai bicara tapi kurang bermakna  , anak bicara tapi tidak sesuai dengan isi (content)., anak gagu cenderung malu untuk mulai berbicara atau anak pendiam yang tidak mau menyampaikan pendapat/ isi hatinya.

Maka dalam pengembangan kemampuan berbahasa  anak dengan metode  bermain tepuk,  anak akan merasa termotivasi karena anak akan merasa bersemangat dan gembira  , dengan bermain tepuk akan menambah wawasan  dengan mengenal hal – hal yang anak belum ketahui, dapat memperoleh kata – kata baru sehingga dapat memperkaya perbendaharaan kata mereka . Melalui kegiatan bermain tepuk  kreativitas dan kemampuan berimajinasi   berkembang dan akhirnya dapat mengembangkan  intelegensinya dengan baik, karena anak dapat mengucapkan  kata demi kata .

Dan bermaintepuk akan lebih berhasil guna apabila dalam bermain tepuk , anak dapat menemukan sendiri kosa katanya, dalam arti bukan materi bermain tepuk yang sudah jadi atau sudah dibuat oleh guru. Tetapi anak menemukan sendiri dengan cara merangsang kemampuan anak mengolah kata dari melihat gambar atau melihat vidio atau Cuma dari mendengar kata / cerita.

Ini tentu saja agak sulit bila anak dibiarkan sendiri untuk menggali kata yang ada di cerita, vidio , syair atau melihat gambar. Peran guru disini tetap diperlukan sebagai pembimbing untuk menemukan kata yang ada. Dalam  pengalaman penulis tentang bagaimana cara guru mengajak anak membuat tepuk hujan dengan melakukan beberapa langkah – langkah, yaitu :

  1. Anak diajak melihat gambar, sambil guru menerangkan arti gambar
  2. Anak diajak melihat vidio terjadinya hujan
  3. Anak dirangsang untuk dapat menyebutkan kata – kata yang ada dividio proses terjadinya hujan
  4. Guru menyimpan setiap kata yang disampaikan anak
  5. Guru dan anak berkolaborasi menyusun kata yang sudah ditemukan
  6. Guru dan anak bermain tepuk bersama
  7. Hasil yang dibuat anak bekerjasama dengan guru dilakukan bersama sama
  8. Tepuk Hujan

Matahari menyinari laut   prok 3x

Air laut nya menguap prok 3x

Jadilah awan mendung prok 3x

Sangat hitam sangat berat prok 3x

Lalu turunlah hujan prok 3x

Hujan rintik rintik ( jari telunjuk saling mengetuk)

Hujan deras (lima jari) prok 3x

Yess

  • Anak makin bersemangat ketika diajak praktek langsung dengan bermain sains  membuat hujan dengan alat sederhana : toples kaca, air panas, piring kaca, es batu
  1. Hasilnya pengetahuan  anak tentang hujan semakin tertanam dalam otaknya karena anak tidak hanya mendengar tetapi anak melihat, dan yang paling penting terlibat langsung baik dalam praktek sains atau membuat tepuk hujan.
  2. Dalam kegiatan ini tidak hanya kemampuan berbahasa anak saja yang dikembangkan, tetapi ada NAM (anak mengenal ciptaan Tuhan : hujan), Kognitif (sains), sosem (bekerjasama) dan juga bermain tepuk (fisik motorik, seni  sekaligus bahasa)

Dalam pembelajaran daring banyak kesulitan yang dialami guru, karena pertama anak – anak ketika diberi kesempatan untuk berdiskusi ada yang malu – malu, ada yang cuma diam, ada juga yang cerita sendiri, tapi inilah seninya, Guru harus mampu memanage dengan baik, karena emosi anak yang  lama tidak bertemu dengan gurunya, banyak diekspresikan dengan macam emosi yang berbeda. Guru dan orang tua harus berkolaborasi dengan apik untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang menarik, menyenagkan dan bermakna.

Acara Khusus dalam PAUD

Bagian penting dari kurikulum anak usia dini adalah memperluas kesadaran anak akan dunia sekitar dengan cara memberikan pengalaman langsung . jenis pengalaman ini menuntut guru PAUD meninggalkan rutinitas kelas dan melakukan kegiatan yang istimewa, bisa dengan mengundang tamu ahli untuk datang ke sekolah atau mengajak anak ke luar ke lingkungan sekitar untuk dapat memperoleh pengalaman langsung.

A. Tamu Istimewa ( Kelas Inspirasi )
Terkadang cara terbaik memberikan pengalaman baru adalah dengan mengundang tamu istimewa untuk mengunjungi sekolah . Contoh : Mungkin anak akan sudah terbiasa dan jadi kurang menarik ketika diajak kunjungan ke kantor polisi, namun kunjungan dari polisi berseragam dengan atributnya lengkap dengan mobil dan sepeda motor ( kendaraan polisi), akan menjadi kenangan yang tak terlupakan sepanjang tahun. (anak – anak diberi kesempatan untuk naik motor yang berkedip – kedip atau naik mobil polisi yang bersirene: mengeluarkan bunyi tuing …tuing…akan memberikan rasa bangga dan pengalaman yang sangat luar biasa bagi anak. (Kelas inspirasi)

B. Kerja kelompok
Aktivitas berkelompok juga sangat perlu dalam kegiatan pembelajaran. Karena dengan melakukan aktivitas berkelompok, keakraban setiap anak pun akan semakin erat terjalin. Anak-anak akan belajar bekerja secara team dan mengikis keegoisan yang ada di dalam pribadi anak.
Contoh : anak diajak belajar di luar kelas, dengan membagi beberpa kelompok ( misalnya :3 kelompok ), lalu masing – masing kelompok diberi tugas sederhana : kelompok satu : menyebutkan dan menuliskan macam tanaman bunga yang ada di halaman TK
Kelompok dua : menyebutkan dan menuliskan tanaman bunga yang ada di halaman TK
Kelompok tiga : menyebutkan dan menuliskan tanaman sayur yang ada di kebun TK, dan lain – lain

C. Melatih anak berwira usaha sejak dini
Ketrampilan berwirausaha bukan hanya tentang jual-beli barang atau jasa, namun juga ketrampilan bersosialisasi, keberanian membuat keputusan, keberanian menanggung risiko, kreatifitas, dan lainnya. Karakter-karakter tersebut sangat perlu dimiliki oleh anak-anak usia dini. Ketrampilan-ketrampilan dalam berwirausaha perlu dikembangkan sejak dini, sehingga ketrampilan-ketrampilan tersebut bisa berguna bagi perkembangan pribadi dan kecerdasan anak, dan tentu saja nantinya akan berguna bagi masa depan anak dalam meraih cita-cita.
a. Memeragakan aktivitas jual beli di sekolah
Untuk memeragakan aktivitas jual beli di sekolah dibutuhkan ruangan di luar kelas, misalnya di aula atau di lapangan terbuka. Dalam aktivitas ini anak-anak akan melakukan praktik jual beli bersama teman-teman mereka, ada yang berperan sebagai penjual, serta ada yang berperan sebagai pembeli. Anak yang berperan sebagai pembeli akan belajar cara memilih barang, membayar uang, menghitung nilai uang, memilih barang yang akan dibeli, dan lainnya, sedangkan anak yang berperan sebagai penjual akan belajar cara menawarkan barang, menghitung nilai uang, menata barang jualan, sopan santun berbicara dengan pembeli dan lainnya.

b. Mengajak anak berkunjung ke supermarket
Sesekali kita juga bisa mengajak anak bersama-sama pergi ke supermarket. Alangkah lebih baik, bila dalam kegiatan ini guru memandu anak-anak didik mereka. Guru bisa mempraktikkan aktivitas memilih barang dan membayarnya di kasir. Dari kegiatan ini, anak-anak akan semakin mengenal proses terjadinya transaksi. Mulai dari aktivitas memilih barang, mengambil barang, hingga membayarnya. Anak-anak juga mengenal aneka profesi yang bekerja di supermarket, yaitu petugas satpam, kasir, dan penjaga toko.
Dengan mengajak anak ke supermarket, anak-anak juga akan belajar dari aneka produk yang ada. Guru bisa secara langsung mengajari anak tentang berbagai warna, bentuk, dan huruf yang tertera di produk tersebut. Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki anak secara berkesinambungan maka secara tidak langsung kosakata anak juga akan semakin bertambah banyak.
D. Berenang
Mungkin sudah banyak TK (PAUD) yang dilembaganya sudah punya kolam renang, sehingga untuk kegiatan berenang muridnya cukup di sekolah (TK) nya sendiri, tetapi tidak ada salahnya apabila sekali – kali anak diajak untuk berenang di luar, dan ini akan memberikan kesenangan yang luar biasa bagi anak- anak, karena anak – anak mendapatkan pengalaman baru terutama tentang peraturan tata tertib yang diberlakukan oleh pihak pengelola kolam renang ( tentunya sangat berbeda dengan peraturan yang ada di sekolah ) , dan ini dapat melatih anak tentang sikap disiplin, sabar, juga menghargai.

E. Outbond
Kegiatan belajar di alam terbuka seperti outbound ini bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir yang kreatif, serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi. Kegiatan ini akan menambah pengalaman hidup seseorang menuju sebuah pendewasaan diri.
Pengalaman dalam kegiatan outbound memberikan masukan yang positif dalam perkembangan kedewasaan seseorang. Pengalaman itu mulai dari pembentukan kelompok. Kemudian setiap kelompok akan menghadapi bagaimana cara berkerja sama. Bersama-sama mengambil keputusan dan keberanian untuk mengambil risiko. Setiap kelompok akan meng-hadapi tantangan dalam memikul tanggung yang harus dilalui.
Outbound dapat mengajarkan anak berbaur (beradaptasi) dan berinteraksi dengan teman sebaya atau teman yang berbeda usia darinya. Bukan hanya itu, outbound juga dapat mengembangkan aspek motorik (pergerakan otot-otot) dan kognisi (cara berpikir).

F. Cooking Class
Cooking class (Kelas Memasak/Program Memasak) adalah kegiatan memasak dan menghias makanan (kue) dengan melibatkan anak-anak secara langsung selama proses memasak dan menghias makananya sendiri.
Kegiatan memasak dimulai dari mempersiapkan bahan dan peralatan masak yang digunakan, proses pengolahan bahan, menghias makanan hingga siap untuk dimakan.
Dengan melibatkan anak dalam kegiatan memasak, anak-anak dapat mengenal secara langsung makanan sehari-hari yang biasa dimakan. Selain itu, kita dapat mengenalkan sayur, buah dan makanan sehat kepada anak melalui media yang menarik dan menyenangkan, sehingga anak-anak akan menyukai sayur dan buah.
Kegiatan memasak memberikan banyak manfaat terutama bagi anak usia dibawah 5 tahun. Mengenalkan berbagai macam alat dan bahan serta langkah-langkah memasak, akan melatih kecerdasan otak anak, secara visual dan bahasa. Misalnya, dalam menentukan komposisi bahan, terdapat takaran dalam angka, yang melatih kecerdasan logis matematis.
Kecerdasan visual tercermin dalam kegiatan kreativitas menghias kue atau menata makanan, dan menjadi lebih peka terhadap warna, arah, ruang dan bentuk, sehingga ia dapat melahirkan ide secara visual
G. Karya wisata
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang amat besar. Untuk memfasilitasi keingintahuan tersebut mengajak anak-anak berjalan-jalan menghirup udara segar amat sangat baik bagi anak. Hal tersebut berguna untuk menghilangkan kejenuhan pada anak setelah dari hari ke hari hanya dituntut untuk belajar dan hanya belajar saja.
karya wisata merupakan suatu kegiatan yang dapat dilakukan oleh pendidik setiap saat dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu. Sehingga diharapkan anak dapat mempelajari suatu hal secara lebih mendalam dan juga konkret. Misalnya dengan membawa anak-anak berjalan-jalan ke kantor pos dan menyaksikan aktivitas di kantor pos., mengajak anak mengunjungi tempat-perternakan. Mengajak anak berkunjung ke perpustakaan atau juga ke rumah sakit. Bisa juga mengajak anak-anak ke sawah untuk melihat aktivitas para petani bercocok tanam atau bisa juga ke peternakan. Di tempat-tempat tersebut anak akan melihat secara langsung sehingga membantu anak memeahami kehidupan nyata di lingkungan mereka.
Manfaat karya wisata yaitu dapat merangsang minat anak terhadap suatu hal, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberikan pengalaman nyata pada anak, dan menambah wawasan. Akan lebih baik jika sebelum melaksanakan karya wisata guru memberikan pembekalan berupa informasi kepada anak terhadap hal-hal yang akan dilihatnya. Hal tersebut akan membuat kesan tersendiri terhadap anak.
Selain itu karya wisata juga bermanfaat untuk menumbuhkan minat pada anak, meningkatkan perbendaharaan kata dan pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan hidup bermasyarakat, , serta menanamkan sikap menghargai terhadap karya dan jasa orang lain.

H. Manasik Haji
Manasik haji bagi anak prasekolah dapat kita pandang sebagai suatu upaya pembelajaran nilai-nilai moral dan agama dengan metode simulasi. Metode pembelajaran yang apabila kita manage dan kita rencanakan sedemikian rupa dengan muatan-muatan psikologis yang terkontrol, akan dapat menimbulkan suatu kesan yang mendalam dan dapat kita andalkan sebagai salah satu cara membentuk pribadi anak yang agamis.
Ritual-ritual yang dilakukan anak dengan tuntunan dari ibu/bapak guru, walaupun hanya merupakan permainan peran, tetap merupakan aktivitas serius karena dapat dihayati dan membutuhkan kesungguhan dan konsentrasi. Seluruh aspek psikologi anak akan tersentuh, karena praktek manasik tersebut dilakukan dengan aktivitas fisik anak dengan secara urut dan teratur , aktivitas kognitif anak terstimulasi(terangsang) dalam bentuk mendengarkan, menghafal dan mengerti doa-doa serta urutannya, aktivitas sosial-afektif akan dipelajari dalam bentuk beraktivitas bersama-sama dengan teman-temannya dan berlatih untuk menerima aturan permainan, berlatih untuk mematuhi aturan-aturan yang diinformasikan guru, berlatih untuk memenuhi harapan orang lain dengan bertingkah-laku tertib dan berlatih tanggung-jawab, berlatih bersikap sosial seperti mengalah, tertib, toleran, membagi, berkorban dan sebagainya yang akan memacu sosialisasi anak. Dalam manasik, anak akan mengenal nilai-nilai moral dan agama praktis, anak akan mendapatkan pengalaman tentang perilaku-perilaku yang boleh dan yang tidak boleh dia lakukan, baik sesuai dengan agama maupun sesuai dengan tuntutan lingkungan.

I. Rekreasi
Liburan atau rekreasi biasanya merupakan hal yang paling dinanti-nantikan oleh anak-anak. Misalnya, setelah setiap hari kegiatan mereka diisi oleh aktivitas yang padat di sekolah, tentu saja liburan dapat menjadi salah satu ajang “pelepas lelah” dan mendapatkan suasana baru, sehingga hari-hari mereka selanjutnya dapat dilalui dengan lebih bersemangat..
Liburan akan memberikan anak sebuah pengalaman baru yang tentunya akan berbeda dari pengalaman sebelumnya. Anak-anak pada dasarnya sama dengan orang dewasa yang memiliki rutinitas harian yang bisa membuat mereka jenuh. Mereka bersekolah, bermain bersama teman, dan aktivitas lainnya yang diberikan orang tua. Oleh karena itu, apabila anak-anak diajak untuk berekreasi, maka mereka tentunya akan mendapatkan pengalaman baru yang menyegarkan dan membuat mereka senang. Berlibur akan memberikan pengalaman yang menarik untuk dirasakan dan juga memori untuk dikenang.

J. Pentas Seni
Pementasan seni untuk anak usia dini sangatlah penting dan bermanfaat. Dimana, melalui sebuah pementasan anak-anak mampu menggali potensi yang ada dalam diri dan melatih keseimbangan otak kanan dan otak kiri. Mengikutsertakan anak untuk pentas seni di usia dini merupakan proses pembelajaran penting agar anak mempunyai rasa percaya diri dan pengalaman tampil di panggung. Tampil di pentas sebaiknya dimulai sejak level Kelompok Bermain harus sudah mulai diajarkan untuk tampil di depan guru dan orang tua. Melalui kegiatan pentas ini selain dapat mengoptimalkan aspek perkembangan anak juga keberanian anak untuk tampil di depan umum. Keberanian yang ditanamkan kepada anak murid melalui kegiatan pentas ini adalah suatu nilai yang merupakan bagian dari framework sutau lembaga.

K. Drumband Kids
Kegiatan yang paling diminati baik oleh anak atau orang tua salah satunya drum band , sedangkan manfaat daru kegiatan Drumband sendiri bagi anak adalah :
Kesempatan Untuk Mempelajari Berbagai Jenis Instrumen Musik
Alasan pertama adalah karena ekstra kulikuler drum band membuka kesempatan bagi anak Anda untuk mengenal lebih jauh dan juga mempelajari cara memainkan beberapa jenis alat musik di usia mereka yang masih belia. Pada awalnya, mungkin memang anak akan diperaya untuk memegang satu jenis instrumen musik. Walaupun begitu, bukan berarti bahwa nantinya dia tidak mempunyai kesempatan untuk memainkan alat musik drumband yang lain.

Pelajaran Menjalin kerjasama Dengan Teman Sebaya
Memainkan alat musik di dalam sebuah kelompok drum band memang merupakan satu hal yang positif dan mungkin juga memberikan pengaruh tersendiri terhadap tumbuh kembang anak. Selain itu, ikut serta dalam sebuah kelopmpok drum band juga akan melatih anak untuk berani tampil di depan umum dengan cara yang positif pula. Selain itu, sebenarnya ada satu lagi manfaat yang sangat penting dan perlu diketahui. Manfaat tersebut adalah pelajaran untuk bekerjasama dengan teman sebaya. Di dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sangatlah penting. Nantinya, pelajaran yang satu ini akan ikut ambil bagian dalam membentuk anak menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.

 

 

 

Kumpulan Lagu dan Tepuk Untuk PAUD

KUMPULAN LAGU dan Tepuk Untuk Anak TK

Gerak dan Lagu Untuk Fisik Motorik Pagi

  1. BUKA TUTUP

BUKA TUTUP 2X BERTEPUK TANGAN

BUKA TUTUP 2X TANGAN DIPINGGANG

DIGULUNG- GULUNG  2X SIAPA YANG SENANG

DIGULUNG – GULUNG  2X SAMBIL MELOMPAT HORE…..

KUNCUP MEKAR 2X BERTEPUK TANGAN

KUNCUP MEKAR 2X TANGAN DIPUNDAK

PINGGUL DIGOYANG 2X SIAPA YANG SENANG

PINGGUL DIGOYANG 2X SAMBIL MELOMPAT HORE…

  1. JARI TANGAN

Ibu jari pertama, telunjuk yang kedua

Ketiga jari tengah, keempat jari manis

Kelima jari kelingking dan tembak lalala la dor

Dan tembak lalaalala dor 2x

Aku bisa jadi rumah, aku bisa jadi pohon

Aku bisa jadi bunga, aku bisa jadi bebek wek…wek…wek…wek………

  1. POHON JAMBU

Aku sebuah pohon jambu

Ini dahanku, dan ini rantingku

Bila aku tumbang Krek krek krek

Bila aku tumbang krek krek krek

Bila aku tumbang krek krek krek

Bila tertiup angin wus wus wus

 

  1. MOBIL BEMO

Mobil bemo roda tiga

Berputar putar dalam kota

Sopir bilang, ayo masuk

 Aku bilang tidak mau

Sopir bemo marah marah

 HA..HA.. HA….

 

  1. Aslamualaikum

Tok tok tok beri salam

Asalamualaikum….

Bila kau masuk rumah

Tuntunan Rosululloh

Hey..he..hey…anak sholeh

Tak boleh marah marah

Kalau kau marah marah

Tidak disayang Allah

 

  1. ANAK TK

Anak TK imut imut

Didalam kelas tidak rebut

Kalau bermain tidak berebut

Kalau berteman tidak cemberut

Anak TK is very good, Good good very good

 

  1. TEPUK KUPU KUPU
  • Telur , fussy wussy…..plok 3x
  • Tidur , cocon sleepy..plok 3x
  • Bangun jadi kupu, buterfly, fly…fly..fly…plok 3x
  • Terbang tinggi indah sekali…hore…bertepuk tangan
  1. TEPUK SENYUM

Sodakoh  plok 3x

Paling murah 3x

Senyum Ting

MATERI / MUATAN AJAR TK-A (USIA 4-5 TAHUN) KURIKULUM 2013

Tahun Pelajaran Baru, Bunda – bunda PAUD pasti sudah mulai sibuk membuat persiapan pembuatan SILABUS, untuk mulai  membuat perangkat silabus (PROSEM,RPPM,RPPH, Penilaian) , tentunya kita harus memahami dan mengenal materi/ bahan ajar , nah untuk bunda PAUD klp A (usia 4-5 tahun), kita sharing yuuuk, mungkin bisa sedikit membantu

Keterangan:

Kompetensi Dasar (KD) untuk KI-1 dan KI-2 tidak dirumuskan secara tersendiri. Penjelasannya :

  1. Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan, serta melalui pembiasaan dan keteladanan.
  2. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja. Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri, disiplin, mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, dan santun.
KOMPETENSI DASAR MATERI / MUATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR
KOMPETENSI INTI 1

KI-1. Menerima ajaran agama yang dianutnya

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya

 

1.1.1. Alam semesta ciptaan Tuhan

1.1.2. Benda-benda ciptaan Tuhan: batu, gunung, pasir, dst

1.1.3. Makhluk hidup ciptaan Tuhan: binatang, manusia, tumbuhan

1.1.4. Mensyukuri ciptaan Tuhan

1.1.5. Menjaga dan melestarikan ciptaan Tuhan.

1.1.6. Memanfaatkan ciptaan Tuhan

1.1.7. Tidak menyakiti ciptaan Tuhan

 
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan 1.1.1. Bersyukur

1.2.2. Menyayangi diri sendiri

1.2.3. Menyayangi sesama teman

1.2.4. Menghormati orang yang lebih tua

1.2.5. Menghormati orang yang lebih muda

1.2.6  Kelestarian lingkungan

1.2.7  Menghargai hasil karya diri sendiri/orang lain

 
KOMPETENSI INTI 2

KI-2. Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerjasama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman

2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat 2.1.1. Berolah raga

2.1.2. Makan yang teratur

2.1.3. Menjaga kebersihan

2.1.4. Menjaga kesehatan

2.1.5. Kebersihan diri sendiri

2.1.6. Kebersihan lingkungan

 
2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu 2.2.1.  Berani mencoba hal yang baru

2.2.2.  Mengetahui sebab akibat

2.2.3.  Mengetahui apa yang terjadi jika

 
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 2.3.1. Mengembangkan hasil karyanya

2.3.2. Berkreasi menggunakan berbagai media

 
2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis 2.4.1. Bergerak sesuai dengan irama musik

2.4.2. Menirukan gerakan sederhana

2.4.3. Berpakaian yang rapi dan sopan

2.4.4. Penataan lingkungan

2.4.5.  Adat istiadat, budaya

 
2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri

 

 

 

 

 

 

2.5.1. Berani bertanya.

2.5.2. Menyampaikan pendapat.

2.5.3. Berani tampil di depan umum

2.5.4. Mengerjakan tugas sendiri

2.5.5. Menunjukkan kebanggaan terhadap hasil kerjanya

2.5.6. Menceritakan pengalaman secara sederhana

2.5.7. Dapat menerima kritik

2.5.8. Mengikuti perlombaan / kompetisi

 
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan 2.6.1. Perilaku baik / buruk.

2.6.2. Berangkat sekolah tepat waktu.

2.6.3. Memakai seragam sekolah.

2.6.4. Bersikap sportif dalam permainan

2.6.5. Mentaati peraturan / tata tertib yang ada

2.6.6. Mengembalikan mainan pada tempatnya setelah digunakan

 
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan 2.7.1. Saling hormat menghormati.

2.7.2. Sabar menunggu giliran

2.7.3. Mendengarkan temannya berbicara.

2.7.4. Saling menghargai sesama manusia

2.7.5. Mengendalikan emosi

 
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian 2.8.1. Menyelesaikan tugas tanpa bantuan.

2.8.2. Mengurus dirinya sendiri

2.8.3. Tidak cengeng

 
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya 2.9.1. Gotong royong / tolong menolong

2.9.2  Tenggang rasa

2.9.3. Mau meminjamkan miliknya dengan senang hati

2.9.4. Rasa empati pada orang lain

2.9.5  Mau berbagi dengan teman

 
2.10  Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada orang lain 2.10.1. Merapikan mainan secara bersama sama

2.10.2. Mau Bermain dengan teman

2.10.3. Mau bekerja sama dengan teman/orang lain

2.10.4. Dapat bekerja kelompok

2.10.5. Toleransi

 
2.11  Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri 2.11.1. Menyesuaikan diri dengan orang lain

2.11.2. Tidak mengganggu teman

2.11.3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan

2.11.4. Mudah bergaul/berteman

 
2.12  Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab 2.12.1. Menyelesaikan tugas sampai selesai

2.12.2. Memohon dan memberi maaf

2.12.3.Menyelesaikan pekerjaan tanpa dibantu orang lain

2.12.4. Memiliki rasa tanggung jawab

 
2.13  Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 2.13.1. Tidak mengambil barang yang bukan miliknya

2.13.2. Mengakui kesalahannya

2.13.3. Mengembalikan milik orang lain

 
2.14  Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah diri dan santun kepada orang tua, pendidik dan teman 2.14.1. Mengucapkan terimakasih bila mendapatkan sesuatu

2.14.2. Memperhatikan dan mendengarkan teman, orang tua, dan orang yang lebih tua

2.14.3. Berbicara sopan

2.14.4. Memberi dan membalas salam

2.14.5. Saling memaafkan

 
KOMPETENSI INTI 3 & 4

KI-3. Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUDdengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/ mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain

 

KI-4. Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari 3.1.1. Lagu-lagu keagamaan

3.1.2. Ibadah

3.1.3. Pengenalan do’a

3.1.4. Surat surat pendek

3.1.5. Tempat tempat ibadah

3.1.6. Kitab suci

3.1.7. Tokoh tokoh agama

3.1.8. Hari hari besar agama

§ Mulai mengucapkan doa – doa pendek dan melakukan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya
4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa 4.1.1. Menyanyi lagu lagu keagamaan

4.1.2. Beribadah

4.1.3. Hafalan doa sehari hari

4.1.4. Hafalan surat surat pendek

4.1.5. Pengenalan tempat tempat ibadah

4.1.6. Pengenalan kitab suci

4.1.7. Pengenalan tokoh agama

4.1.8. Peringatan hari hari besar agama

3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia 3.2.1. Berterima kasih

3.2.2. Ucapan salam

3.2.3. Menghormati orang yang lebih tua

3.2.4. Menolong orang yang kesusahan

3.2.5. Memberi dan meminta maaf

3.2.6. Simpati terhadap teman yang sakit

3.2.7. Berbuat baik

§ Bersikap sopan dan peduli melalui perkataan dan perbuatannya dengan bimbingan. Mis: mengucapkan maaf, permisi, terimakasih.

§ Mulai menunjukkan sikap mau menolong orang tua, pendidik, dan teman.

4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia 4.2.1. Mengucapkan terima kasih

4.2.2. Memberi dan membalas salam

4.2.3. Bersikap sopan pada orang tua,orang yang lebih tua

4.2.4. Membantu teman yang terkena musibah

4.2.5. Mau memberi dan memohon maaf

4.2.6. Menjenguk teman yang sakit

4.2.7. Melakukan perbuatan baik terhadap semua

 
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus 3.3.1. Anggota tubuh

3.3.2. Panca indra

3.3.3. Fungsi atau kegunaan anggota tubuh

3.3.4. Gerakan jalan, lari, melompat, berjinjit, dst

3.3.5. Senam

3.3.6. Koordinasi motorik halus

§ Melakukan berbagai gerakan motorik kasar dan  motorik halus yang seimbang, terkontrol, dan lincah

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu melakukan gerakan bergelayutan (berkibar)

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu melempar sesuatu secara terarah

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu menangkap bola dengan tepat

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu melakukan gerakan antisipasi . Mis: permainan lempar bola

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu menendang bola secara terarah

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu memanfaatkan alat permainan di luar dan di dalam ruangan

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu menggunakan anggota badan untuk melakukan gerakan halus yang terkontrol, mis; meronce

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus 4.3.1. Ciri ciri anggota tubuh anak/orang lain

4.3.2. Kegunaan panca indra

4.3.3. Guna anggota tubuh

4.3.4. Jalan, lari, melompat, berjinjit, dst

4.3.5. Senam

4.3.6. Koordinasikan motorik halus

3.4. Mengetahui cara hidup sehat 3.4.1. Alat-alat kebersihan

3.4.2. Cuci tangan, mandi, menyisir rambut, menggosok gigi

3.4.3. Membuang sampah pada tempatnya

3.4.4. Berpakaian rapi

3.4.5. Melindungi diri dari percobaan kekerasan seksual (teriak dan berlari).

3.4.6. Makan yang teratur

3.4.7. Makan makanan yang bergizi

3.4.8. Tata cara buang air kecil dan besar

3.4.9. Istirahat cukup

§ Mulai melakukan hidup bersih dan sehat

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenali bagian tubuh yang harus dilindungi dan cara melindungi dari kekerasan termasuk kekerasan sekual

§ Mulai terbiasa mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersih, sehat, dan bergizi

§ Menggunakan toilet tanpa bantuan

4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat 4.4.1. Belajar/tata cara menggunakan alat-alat kebersihan

4.4.2. Belajar mencuci tangan, mandi, menyisir rambut, mengosok gigi

4.4.3. Kerja bakti membersihakan kelas dan lingkungan sekolah

4.4.4. Cara berpakaian yang rapi

4.4.5. Belajar cara melindungi diri dari percobaan kekerasan seksual (teriak dan berlari).

4.4.6. Tata cara makan yang teratur

4.4.7. Terbiasa mengkonsumsi makanan yang bersih, sehat dan bergizi.

4.4.8. Praktek buang air kecil dan besar

4.4.9. Tata cara istirahat yang cukup

3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif 3.5.1. Konsep penjumlahan dan pengurangan

3.5.2. Mencari jejak

3.5.3. Menyusun puzel

§ Mampu memecahkan masalah sederhana yang dihadapi dibantu oleh orang dewasa

§ Melanjutkan kegiatan sampai selesai

 

4.5Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif 4.5.1.  Menghitung hasil penjumlahan dan pengurangan dengan benda

4.5.2. Mengerjakan maze (mencari jejak) menuju suatu tempat/benda

4.5.3. Menyusun kembali kepingan puzel menjadi bentuk utuh

3.6 Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,fungsi, dan ciri-ciri lainnya) 3.6.1. Konsep warna primer (merah,kuning biru) dan warna skunder

3.6.2. Bentuk: lingkaran, segi tiga, persegi, persegi pajang, oval, kubus, kerucut, tabung

3.6.3. Ukuran: besar-kecil, panjang, pendek, berat-ringan, lama-sebentar, sekarang-kemarin-besok.

3.6.4. Pola: pola satu indikator AB-AB, ABC-ABC. Pola dua indikator AB-AB, ABC-ABC

3.6.5. Sifat: cair-padat-gas

3.6.6. Suara: sumber suara, jenis suara, cepat-lambat suara, keras-lunak, tinggi-rendah, dll

3.6.7. Konsep dan lambang bilangan

 

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal benda dengan mengelompokkan berbagai benda berdasarkan ukuran mis ; besar – kecil, panjang – pendek, tebal – tipis, berat – ringan

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal benda dengan memasangkan benda dengan pasangannya

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal benda dengan mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari yang terpendek sampai yang terpanjang, terkecil – terbesar

§ Melkukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal benda berdasarkan bentuk, ukuran dan warna melauli kegiatan mengelompokkan

§ Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal konsep besar – kecil, banyak – sedikit, panjang – pendek, berat – ringan, tinggi – rendah melauli kegiatan membandingkan

 

4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya 4.6.1. Pencampuran macam – macam warna

4.6.2. Pengelompokkan benda berdasarkan bentuk geometri

4.6.3. Perbedaan benda berdasarkan kasar-halus,panjang pendek,besar-kecil dll

4.6.4. Penyusunan pola secara berurutan dan benar

4.6.5. Pengenalan sifat-sifat dari benda (cair,padat,gas)

4.6.6. Pengenalan bunyi atau suara-suara tertentu

4.6.7.  Pengenalan konsep dan lambang bilangan

3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah,budaya, transportasi) 3.7.1. Nama / identitas anak

3.7.2. Anggota keluarga

3.7.3. Tempat ibadah

3.7.4. Alat transportasi

3.7.5. Budaya sekitar lingkungan anak

3.7.6. Cerita

3.7.7. Gerak dan lagu

§ Menyebutkan nama anggota keluarga lain, teman dan jenis kelamin mereka

§ Menyebutkan tempat dilingkingan sekitar

§ Menyebutkan arah ke tempat yang sering dikunjungi pada radius yang lebih jauh (pasar, taman bermain)

§ Menyebutkan dan mengetahui perlengkapan/ astribut yang berhubungan dengan pekerjaan orang – orang yang ada disekitarnya

§ Mengikuti aturan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) 4.7.1. Pengenalan identitas anak

4.7.2. Pengenalan anggota keluarga.

4.7.3. Pengenalan tempat-tempat ibadah

4.7.4. Macam-macam kendaraan (laut, darat, udara)

4.7.5. Menari sesuai irama musik

4.7.6. Bercerita

4.7.7. Praktek gerak lagu

3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) 3.8.1. Macam -macam tanaman

3.8.2. Binatang yang hidup di air, udara & darat

3.8.3. Binatang piaraan

3.8.4. Cuaca: siang, malam, panas, hujan

3.8.5. Daerah pedesaan, perkotaan, pegunungan pesisir dll

3.8.6. Bertanya dengan kata “apa”, “siapa”, “dimana”, “bagaimana”, “mengapa”.

3.8.7. Perkembangbiakan makluk hidup

3.8.8. Proses kerja sesuai prosedur ilmiah. Misal: membuat teh dimulai dari menyediakan air panas, teh,gula, dan gelas.

§ Menunjuk warna dan kegunaan benda – benda alam

§ Mengungkapkan hasil karya yang dibuatnya secara sederhana yang berhubungan dengan benda – benda yang ada dilingkungan alam

§ Menunjukkan proses perkembangbiakan makluk hidup(mis:kupu – kupu, ayam, katak)

 

4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentanglingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) 4.8.1. Memelihara tanaman

4.8.2. Gerakan binatang,bercerita tentang binatang,

4.8.3. Pemeliharaan binatang piaraan.

4.8.4. Proses terjadinya gejala alam

4.8.5. Belajar suasana pedesaan, perkotaan, pegunungan

4.8.6. Menggunakan kata “apa”, “siapa”, “dimana”, “bagaimana”, “mengapa”.

4.8.7. Perkembangbiakan makluk hidup

4.8.8. Praktek kerja sesuai prosedur ilmiah. Misal: membuat teh dimulai dari menyediakan air panas, teh,gula, dan gelas.

3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) 3.9.1. Alat- alat rumah tangga.

3.9.2. Alat untuk bekerja (alat tukang kayu,alat dokter,alat polisi dll)

3.9.3. Alat-alat permainan di sekolah

3.9.4. Alat-alat untuk sekolah

3.9.5. Alat-alat tehnologi sederhana (baling-baling, pesawat- pesawatan,kereta api- kereta apian,mobil-mobilan, telepon-teleponan dengan benang dll).

§ Menggunakan cara penggunaan benda – benda tehnologi sederhana (mis: gunting, sekop, palu, cangkul, pisu, gunting, kuku, sikat gigi, sendok, pembuka tutup botol, spons, roda pada kendaraan dll)

§ Mengenali bahan – bahan pembuatan tehnologi sederhana

4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya 4.9.1. Pengenalan peralatan rumah tangga

4.9.2. Bermain peran sebagai tukang kayu,dokter,polisi dll

4.9.3. Mengembalikan alat-alat permainan setelah digunakan di sekolah

4.9.4. Mengelompokkan alat-alat untuk sekolah

4.9.5. Membuat alat-alat tehnologi sederhana (baling-baling, pesawat- pesawatan,kereta api- kereta apian,mobil-mobilan, telepon-teleponan dengan benang dll).

3.10  Memahami bahasareseptif (menyimak dan membaca) 3.10.1.Percakapan

3.10.2.Menirukan 2- 3 urutan kata

3.10.3.Menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan yang diungkapkan

3.10.4.Suku kata awal sama/suku kata akhir sama

3.10.5.Identitas diri dengan lengkap (nama lengkap, nama panggilan, alamat dll)

§ Menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosa kata yang terbatas

§ Melaksanakan perintah sederhana sesuai dengan aturan yang disampaikan. Mis : aturan makan bersama

4.10  Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) 4.10.1.Percakapan dua arah atau lebih

4.10.2. Menyusun 2-3 urutan kata dengan benar

4.10.3. Membaca gambar sederhana

4.10.4. Belajar tentang suku kata awal sama/suku kata akhir sama

4.10.5  . Menyebutkan nama sendiri dengan lengkap

3.11  Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal) 3.11.1. Ekpresi wajah (senang, marah, sedih)

3.11.2. Pantomim

3.11.3. Lagu anak-anak

3.11.4. Syair

3.11.5. Tanya jawab tentang keterangan /informasi

3.11.6. Mengulang kalimat yang sudah didengar

3.11.7.Macam bunyi/suara (teriakan,tertawa,menangis,pintu dibuka dll)

§ Menggunakan kalimat pendek untuk berinteraksi dengan anak atau orang dewasa untuk menyatakan apa yang dilihat dan dirasa

§ Menceritakan gambar yang ada di dalam buku

§ Berbicara sesuai dengan kebutuhan (kapan harus bertanya, berpendapat)

§ Bertanya dengan menggunakan lebih 2 kata tanya seperti : apa, mengapa, bagaiman, dimana