Arsip Kategori: Guru Paud Kreatif

Acara Khusus dalam PAUD

Bagian penting dari kurikulum anak usia dini adalah memperluas kesadaran anak akan dunia sekitar dengan cara memberikan pengalaman langsung . jenis pengalaman ini menuntut guru PAUD meninggalkan rutinitas kelas dan melakukan kegiatan yang istimewa, bisa dengan mengundang tamu ahli untuk datang ke sekolah atau mengajak anak ke luar ke lingkungan sekitar untuk dapat memperoleh pengalaman langsung.

A. Tamu Istimewa ( Kelas Inspirasi )
Terkadang cara terbaik memberikan pengalaman baru adalah dengan mengundang tamu istimewa untuk mengunjungi sekolah . Contoh : Mungkin anak akan sudah terbiasa dan jadi kurang menarik ketika diajak kunjungan ke kantor polisi, namun kunjungan dari polisi berseragam dengan atributnya lengkap dengan mobil dan sepeda motor ( kendaraan polisi), akan menjadi kenangan yang tak terlupakan sepanjang tahun. (anak – anak diberi kesempatan untuk naik motor yang berkedip – kedip atau naik mobil polisi yang bersirene: mengeluarkan bunyi tuing …tuing…akan memberikan rasa bangga dan pengalaman yang sangat luar biasa bagi anak. (Kelas inspirasi)

B. Kerja kelompok
Aktivitas berkelompok juga sangat perlu dalam kegiatan pembelajaran. Karena dengan melakukan aktivitas berkelompok, keakraban setiap anak pun akan semakin erat terjalin. Anak-anak akan belajar bekerja secara team dan mengikis keegoisan yang ada di dalam pribadi anak.
Contoh : anak diajak belajar di luar kelas, dengan membagi beberpa kelompok ( misalnya :3 kelompok ), lalu masing – masing kelompok diberi tugas sederhana : kelompok satu : menyebutkan dan menuliskan macam tanaman bunga yang ada di halaman TK
Kelompok dua : menyebutkan dan menuliskan tanaman bunga yang ada di halaman TK
Kelompok tiga : menyebutkan dan menuliskan tanaman sayur yang ada di kebun TK, dan lain – lain

C. Melatih anak berwira usaha sejak dini
Ketrampilan berwirausaha bukan hanya tentang jual-beli barang atau jasa, namun juga ketrampilan bersosialisasi, keberanian membuat keputusan, keberanian menanggung risiko, kreatifitas, dan lainnya. Karakter-karakter tersebut sangat perlu dimiliki oleh anak-anak usia dini. Ketrampilan-ketrampilan dalam berwirausaha perlu dikembangkan sejak dini, sehingga ketrampilan-ketrampilan tersebut bisa berguna bagi perkembangan pribadi dan kecerdasan anak, dan tentu saja nantinya akan berguna bagi masa depan anak dalam meraih cita-cita.
a. Memeragakan aktivitas jual beli di sekolah
Untuk memeragakan aktivitas jual beli di sekolah dibutuhkan ruangan di luar kelas, misalnya di aula atau di lapangan terbuka. Dalam aktivitas ini anak-anak akan melakukan praktik jual beli bersama teman-teman mereka, ada yang berperan sebagai penjual, serta ada yang berperan sebagai pembeli. Anak yang berperan sebagai pembeli akan belajar cara memilih barang, membayar uang, menghitung nilai uang, memilih barang yang akan dibeli, dan lainnya, sedangkan anak yang berperan sebagai penjual akan belajar cara menawarkan barang, menghitung nilai uang, menata barang jualan, sopan santun berbicara dengan pembeli dan lainnya.

b. Mengajak anak berkunjung ke supermarket
Sesekali kita juga bisa mengajak anak bersama-sama pergi ke supermarket. Alangkah lebih baik, bila dalam kegiatan ini guru memandu anak-anak didik mereka. Guru bisa mempraktikkan aktivitas memilih barang dan membayarnya di kasir. Dari kegiatan ini, anak-anak akan semakin mengenal proses terjadinya transaksi. Mulai dari aktivitas memilih barang, mengambil barang, hingga membayarnya. Anak-anak juga mengenal aneka profesi yang bekerja di supermarket, yaitu petugas satpam, kasir, dan penjaga toko.
Dengan mengajak anak ke supermarket, anak-anak juga akan belajar dari aneka produk yang ada. Guru bisa secara langsung mengajari anak tentang berbagai warna, bentuk, dan huruf yang tertera di produk tersebut. Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki anak secara berkesinambungan maka secara tidak langsung kosakata anak juga akan semakin bertambah banyak.
D. Berenang
Mungkin sudah banyak TK (PAUD) yang dilembaganya sudah punya kolam renang, sehingga untuk kegiatan berenang muridnya cukup di sekolah (TK) nya sendiri, tetapi tidak ada salahnya apabila sekali – kali anak diajak untuk berenang di luar, dan ini akan memberikan kesenangan yang luar biasa bagi anak- anak, karena anak – anak mendapatkan pengalaman baru terutama tentang peraturan tata tertib yang diberlakukan oleh pihak pengelola kolam renang ( tentunya sangat berbeda dengan peraturan yang ada di sekolah ) , dan ini dapat melatih anak tentang sikap disiplin, sabar, juga menghargai.

E. Outbond
Kegiatan belajar di alam terbuka seperti outbound ini bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir yang kreatif, serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi. Kegiatan ini akan menambah pengalaman hidup seseorang menuju sebuah pendewasaan diri.
Pengalaman dalam kegiatan outbound memberikan masukan yang positif dalam perkembangan kedewasaan seseorang. Pengalaman itu mulai dari pembentukan kelompok. Kemudian setiap kelompok akan menghadapi bagaimana cara berkerja sama. Bersama-sama mengambil keputusan dan keberanian untuk mengambil risiko. Setiap kelompok akan meng-hadapi tantangan dalam memikul tanggung yang harus dilalui.
Outbound dapat mengajarkan anak berbaur (beradaptasi) dan berinteraksi dengan teman sebaya atau teman yang berbeda usia darinya. Bukan hanya itu, outbound juga dapat mengembangkan aspek motorik (pergerakan otot-otot) dan kognisi (cara berpikir).

F. Cooking Class
Cooking class (Kelas Memasak/Program Memasak) adalah kegiatan memasak dan menghias makanan (kue) dengan melibatkan anak-anak secara langsung selama proses memasak dan menghias makananya sendiri.
Kegiatan memasak dimulai dari mempersiapkan bahan dan peralatan masak yang digunakan, proses pengolahan bahan, menghias makanan hingga siap untuk dimakan.
Dengan melibatkan anak dalam kegiatan memasak, anak-anak dapat mengenal secara langsung makanan sehari-hari yang biasa dimakan. Selain itu, kita dapat mengenalkan sayur, buah dan makanan sehat kepada anak melalui media yang menarik dan menyenangkan, sehingga anak-anak akan menyukai sayur dan buah.
Kegiatan memasak memberikan banyak manfaat terutama bagi anak usia dibawah 5 tahun. Mengenalkan berbagai macam alat dan bahan serta langkah-langkah memasak, akan melatih kecerdasan otak anak, secara visual dan bahasa. Misalnya, dalam menentukan komposisi bahan, terdapat takaran dalam angka, yang melatih kecerdasan logis matematis.
Kecerdasan visual tercermin dalam kegiatan kreativitas menghias kue atau menata makanan, dan menjadi lebih peka terhadap warna, arah, ruang dan bentuk, sehingga ia dapat melahirkan ide secara visual
G. Karya wisata
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang amat besar. Untuk memfasilitasi keingintahuan tersebut mengajak anak-anak berjalan-jalan menghirup udara segar amat sangat baik bagi anak. Hal tersebut berguna untuk menghilangkan kejenuhan pada anak setelah dari hari ke hari hanya dituntut untuk belajar dan hanya belajar saja.
karya wisata merupakan suatu kegiatan yang dapat dilakukan oleh pendidik setiap saat dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu. Sehingga diharapkan anak dapat mempelajari suatu hal secara lebih mendalam dan juga konkret. Misalnya dengan membawa anak-anak berjalan-jalan ke kantor pos dan menyaksikan aktivitas di kantor pos., mengajak anak mengunjungi tempat-perternakan. Mengajak anak berkunjung ke perpustakaan atau juga ke rumah sakit. Bisa juga mengajak anak-anak ke sawah untuk melihat aktivitas para petani bercocok tanam atau bisa juga ke peternakan. Di tempat-tempat tersebut anak akan melihat secara langsung sehingga membantu anak memeahami kehidupan nyata di lingkungan mereka.
Manfaat karya wisata yaitu dapat merangsang minat anak terhadap suatu hal, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberikan pengalaman nyata pada anak, dan menambah wawasan. Akan lebih baik jika sebelum melaksanakan karya wisata guru memberikan pembekalan berupa informasi kepada anak terhadap hal-hal yang akan dilihatnya. Hal tersebut akan membuat kesan tersendiri terhadap anak.
Selain itu karya wisata juga bermanfaat untuk menumbuhkan minat pada anak, meningkatkan perbendaharaan kata dan pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan hidup bermasyarakat, , serta menanamkan sikap menghargai terhadap karya dan jasa orang lain.

H. Manasik Haji
Manasik haji bagi anak prasekolah dapat kita pandang sebagai suatu upaya pembelajaran nilai-nilai moral dan agama dengan metode simulasi. Metode pembelajaran yang apabila kita manage dan kita rencanakan sedemikian rupa dengan muatan-muatan psikologis yang terkontrol, akan dapat menimbulkan suatu kesan yang mendalam dan dapat kita andalkan sebagai salah satu cara membentuk pribadi anak yang agamis.
Ritual-ritual yang dilakukan anak dengan tuntunan dari ibu/bapak guru, walaupun hanya merupakan permainan peran, tetap merupakan aktivitas serius karena dapat dihayati dan membutuhkan kesungguhan dan konsentrasi. Seluruh aspek psikologi anak akan tersentuh, karena praktek manasik tersebut dilakukan dengan aktivitas fisik anak dengan secara urut dan teratur , aktivitas kognitif anak terstimulasi(terangsang) dalam bentuk mendengarkan, menghafal dan mengerti doa-doa serta urutannya, aktivitas sosial-afektif akan dipelajari dalam bentuk beraktivitas bersama-sama dengan teman-temannya dan berlatih untuk menerima aturan permainan, berlatih untuk mematuhi aturan-aturan yang diinformasikan guru, berlatih untuk memenuhi harapan orang lain dengan bertingkah-laku tertib dan berlatih tanggung-jawab, berlatih bersikap sosial seperti mengalah, tertib, toleran, membagi, berkorban dan sebagainya yang akan memacu sosialisasi anak. Dalam manasik, anak akan mengenal nilai-nilai moral dan agama praktis, anak akan mendapatkan pengalaman tentang perilaku-perilaku yang boleh dan yang tidak boleh dia lakukan, baik sesuai dengan agama maupun sesuai dengan tuntutan lingkungan.

I. Rekreasi
Liburan atau rekreasi biasanya merupakan hal yang paling dinanti-nantikan oleh anak-anak. Misalnya, setelah setiap hari kegiatan mereka diisi oleh aktivitas yang padat di sekolah, tentu saja liburan dapat menjadi salah satu ajang “pelepas lelah” dan mendapatkan suasana baru, sehingga hari-hari mereka selanjutnya dapat dilalui dengan lebih bersemangat..
Liburan akan memberikan anak sebuah pengalaman baru yang tentunya akan berbeda dari pengalaman sebelumnya. Anak-anak pada dasarnya sama dengan orang dewasa yang memiliki rutinitas harian yang bisa membuat mereka jenuh. Mereka bersekolah, bermain bersama teman, dan aktivitas lainnya yang diberikan orang tua. Oleh karena itu, apabila anak-anak diajak untuk berekreasi, maka mereka tentunya akan mendapatkan pengalaman baru yang menyegarkan dan membuat mereka senang. Berlibur akan memberikan pengalaman yang menarik untuk dirasakan dan juga memori untuk dikenang.

J. Pentas Seni
Pementasan seni untuk anak usia dini sangatlah penting dan bermanfaat. Dimana, melalui sebuah pementasan anak-anak mampu menggali potensi yang ada dalam diri dan melatih keseimbangan otak kanan dan otak kiri. Mengikutsertakan anak untuk pentas seni di usia dini merupakan proses pembelajaran penting agar anak mempunyai rasa percaya diri dan pengalaman tampil di panggung. Tampil di pentas sebaiknya dimulai sejak level Kelompok Bermain harus sudah mulai diajarkan untuk tampil di depan guru dan orang tua. Melalui kegiatan pentas ini selain dapat mengoptimalkan aspek perkembangan anak juga keberanian anak untuk tampil di depan umum. Keberanian yang ditanamkan kepada anak murid melalui kegiatan pentas ini adalah suatu nilai yang merupakan bagian dari framework sutau lembaga.

K. Drumband Kids
Kegiatan yang paling diminati baik oleh anak atau orang tua salah satunya drum band , sedangkan manfaat daru kegiatan Drumband sendiri bagi anak adalah :
Kesempatan Untuk Mempelajari Berbagai Jenis Instrumen Musik
Alasan pertama adalah karena ekstra kulikuler drum band membuka kesempatan bagi anak Anda untuk mengenal lebih jauh dan juga mempelajari cara memainkan beberapa jenis alat musik di usia mereka yang masih belia. Pada awalnya, mungkin memang anak akan diperaya untuk memegang satu jenis instrumen musik. Walaupun begitu, bukan berarti bahwa nantinya dia tidak mempunyai kesempatan untuk memainkan alat musik drumband yang lain.

Pelajaran Menjalin kerjasama Dengan Teman Sebaya
Memainkan alat musik di dalam sebuah kelompok drum band memang merupakan satu hal yang positif dan mungkin juga memberikan pengaruh tersendiri terhadap tumbuh kembang anak. Selain itu, ikut serta dalam sebuah kelopmpok drum band juga akan melatih anak untuk berani tampil di depan umum dengan cara yang positif pula. Selain itu, sebenarnya ada satu lagi manfaat yang sangat penting dan perlu diketahui. Manfaat tersebut adalah pelajaran untuk bekerjasama dengan teman sebaya. Di dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sangatlah penting. Nantinya, pelajaran yang satu ini akan ikut ambil bagian dalam membentuk anak menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.

 

 

 

CONTOH MOU TK dg Puskesmas

TAMAN KANAK – KANAK  NEGERI PEMBINA

Jalan Kauman RT 11/ RW 02  Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan

Phone (0351)438250  Email ptknegeri@yahoo.com

Email :tknegerikawedanan@gmail.com FB:Tknegeri pembina kawedana

PERJANJIAN KERJASAMA

TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN  KAWEDANAN

DENGAN

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ( PUSKESMAS )  KAWEDANAN

KABUPATEN . MAGETAN

 

 

Nomor                        : 007/ VII/ …. / 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini  :

  1. Nama : ………………………..

Jabatan                        : Kepala  TK …..

Unit Kerja       : TK

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Taman Kanak Kanak  (TK) Negeri ………………  selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

  1. Nama : ……………………………………….

Jabatan                        : Kepala Puskesmas …………..

Unit Kerja       : Puskesmas  ………………

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Puskesmas ……….., Kabupaten    ………….. , selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

 

Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan – ketentuan yang diatur dalam pasal – pasal berikut :

 

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 1

 

  1. Pihak Pertama sepakat menerima pelayanan kesehatan dari Pihak Pertama.
  2. Pihak Kedua sepakat memberi pelayanan kesehatan kepada Pihak Kedua.

 

PROSEDUR PELAYANAN

Pasal 2

 

  1. Umum

Pelayanan kesehatan diberikan oleh Pihak Kedua kepada siswa di sekolah yang dikelola oleh Pihak Pertama dengan ketentuan        :

  1. Antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kesehatan.
  2. Kriteria siswa yang dilayani adalah anak didik yang pada saat pelayanan kesehatan terdaftar di sekolah tersebut.

 

  1. Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Pihak Kedua adalah sebagai berikut :
  1. Pemeriksaan DDTK (deteksi Tumbuh Kembang ) Anak Setiap awal tahun pelajaran
  2. Penimbangan BB, pengukuran TB,  setiap 3 bulan sekali
  3. Pemberian iminisasi kepada siswa yang termasuk sasaran program.
  4. Pemberian vitamin A dan obat cacing setiap bulan Februari dan Agustus
  5. Penyuluhan tentang makanan yang sehat untuk anak  (GIZI Seimbang)
  6. Penyuluhan kesehatan kepada siswa setiap 1 (satu) tahun sekali.
  7. Pemeriksaan kesehatan setiap 1 (satu) tahun sekali.
  8. Pemeriksaan gigi setiap enam bulan  sekali.
  9. Tindakan baik untuk pelayanan umum atau pelayanan gigi apabila diperlukan.
  10. Rujukan apabila diperlukan.
  1. Pihak Pertama mempunyai kewajiban :
  1. Menyiapkan dan mengirimkan data nama dan jumlah siswa didik serta tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) setiap awal tahun ajaran baru.
  2. Menyiapkan siswa di kelas pada waktu pelayanan kesehatan.
  3. Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan.
  4. Menyiapkan paling sedikit 2 (dua) orang guru untuk mendampingi pelaksanaan pelayanan kesehatan.
  5. Melaksanakan skrining (penjaringan) kesehatan terhadap siswa sebelum pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Pihak Pertama.

 

TEMPAT PELAYANAN

Pasal 3

Pelayanan kesehatan dapat dilakukan baik di sekolah maupun di Puskesmas sesuai dengan sarana dan prasarana yang tersedia.

WAKTU PELAYANAN

Pasal 4

Waktu pelayanan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

PEMBIAYAAN

Pasal 5

Segala biaya yang timbul akibat perjanjian kerjasama ini, dibebankan kepada Pihak Pertama sesuai ketentuan PERDA yang berlaku.

MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

Pasal 6

  1. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak ditetapkan.
  2. Perjanjian ini sepakat diperpanjang selama tidak ada keberatan dari kedua belah pihak.

PENYELESAIAN DAN PERSELISIHAN

Pasal 7

Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak setuju menyelesaikan dengan musyawarah untuk mufakat.

ATURAN PERALIHAN

Pasal 8

Peninjauan Kembali Perjanjian ini sebelum batas waktu sebagaimana tersebut dalam pasal 6, dapat dilakukan kedua belah pihak apabila ada perubahan kebijakan pemerintah yang menyangkut kedua belah pihak.

ATURAN PENUTUP

Pasal 9

  1. Perubahan terhadap ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian ini dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak.
  2. Hal – hal yang timbul pada pelaksanaan ini akan diatur kemudian atas persetujuan kedua belah pihak.

 

Demikian perjanjian ini diketahui oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.

 

Dibuat dan  ditandatangani

di …………………….

Pada tanggal 17 Juli 2017

Pihak Kedua                                                               Pihak Pertama

Kepala Puskesmas                                                     Kepala TKN ………………………

 

 

 

…………………………………….                                              …………………………………….

 

Untuk Bunda – bunda cantik yang telah mengirim email request contoh MOU , disini saya posting contoh MOU TK dengan Puskesmas, dan nanti Bunda – bunda apabila ingin menjalin kemitraan dengan pihak lain (Damkar, Kantor pos atau yang lain tinggal merubah sesuai kebutuhan.

sedangkan untuk mengorganisir dan mengidentifikasi bentuk kerjasama yang telah dilakukan lembaga, maka bisa dibuatkan Buku Kemitraan.

contoh Buku Kemitraan

 

BUKU KEMITRAAN

(KERJASAMA DENGAN PIHAK LUAR)

TK Negeri Pembina

Tahun 2016/ 2017

No Nama Jabatan Instansi Alamat Instansi URAIAN/Bentuk Kerjasama

 

 

 

 

 

 

 

 

PUNCAK TEMA DAN TRANSISI TEMA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

PUNCAK TEMA DAN TRANSISI TEMA  PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

 

Pemilihan Tema

 

Pembelajaran anak usia dini/TK pada hakikatnya adalah pembelajaran yang berorientasi bermain (belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar), pembelajaran yang berorientasi perkembangan yang lebih banyak memberi kesempatan kepada anak untuk dapat belajar dengan cara-cara yang tepat. Pendekatan yang paling tepat adalah pembelajaran yang berpusat pada anak

Dalam Pembelajaran pada  anak usia dini dapat dikembangkan dengan menggunakan tema. , karena dengan tema anak usia dini (AUD) akan lebih mudah mengenal suatu  konsep pengetahuan dan mempelajari sesuatu yang bersifat konkret. Disini Pendidik PAUD diharapkan dapat mengembangkan tema sesuai dengan prinsip – prinsip pengembangan tema agar pembelajaran yang dilaksanakan lebih menarik dan mendalam.

Banyak hal dilingkungan kehidupan kita dapat dijadikan tema, karena pada dasarnya tema sebagai bingkai yang dapat dipelajari anak. Lembaga/ Satuan Pendidikan  dapat mengembangkan tema sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi. Karena sebuah tema dapat dikembangkan menjadi sub tema, sub-sub tema, pokok bahasan, dan seterusnya. Maka jika ada pertanyaan seberapa luas sebuah tema dapat dikembangkan? Jawabannya tergantung seberapa luas pendidik dapat memfasilitasi pengembangan tema untuk memberi pengalaman baru pada anak. Artinya bila pendidik yang banyak membaca dan kreativ  tentu akan mengembangkan tema menjadi sangat luas, tetapi bisa juga sebaliknya. Sedangkan  waktu yang diperlukan untuk pembahasan suatu tema , yang jelas tidak ada ketentuan sebuah tema dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Artinya sebuah tema bisa dilaksanakan lama dan bisa juga singkat, tergantung keluasan tema dan minat anak terhadap tema tersebut. Ada kalanya satu tema membutuhkan waktu selama sebulan atau bahkan lebih, ada juga yang kurang dari sebulan.

 

PUNCAK TEMA

 

Untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap akhir tema perlu dikokohkan dengan puncak tema. Sebelum membahas tentang kegiatan puncak tema, maka perlu kita bahas tentang puncak tema.  Apa itu kegiatan puncak tema ?

Kegiatan puncak tema adalah kegiatan untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap akhir tema perlu dikokohkan dengan puncak tema.. Kegiatan puncak tema bersifat menggembirakan, penguatan sikap, pengetahuan, keterampilan yang melibatkan berbagai pihak terutama orang tua/keluarga. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara :

  1. Berdiskusi dengan anak tentang pengalaman yang berkaitan dengan tema yang sudah digunakan.
  2. Mengajak anak untuk menceritakan kembali hasil karya selama penggunaan tema kepada teman, orang tua dan atau keluarga.
  3. Kunjungan lapangan dalam rangka penguatan kompetensi yang sudah dimiliki anak.
  4. Mengundang orang tua untuk kegiatan bersama yang berkaitan dengan tema.
  5. Membuat setting lingkungan sesuai dengan tema

 

TRANSISI ANTAR TEMA  PAUD

Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum dan tema yang akan digunakan selanjutnya untuk membangun minat dan ketertarikan anak dalam memasuki kegiatan main di tema berikutnya. Proses ini disebut transisi antar tema. Transisi antar tema yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

  1. Diskusi tentang pengalaman anak terkait tema lama
  2. Berkunjung ke suatu tempat yang terkait dengan tema baru
  3. Membacakan cerita yang terkait dengan tema baru
  4. Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan tema baru
  5. Mengundang narasumber yang memiliki keahlian/pengetahuan terkait dengan tema baru

 

CONTOH KEGIATAN PUNCAK TEMA

  1. Tema Diri Sendiri : Fingerprint (sub Tema : Anggota Tubuh)
  2. Tema Lingkunganku : Home Visit (sub tema : Rumahku), Membuat Hiasan Kelas
  3. Tema Kebutuhanku : Cooking Class ( Sub Tema : makanan/minuman)
  4. Tema Tanaman : petik strawberry , berkebun
  5. Tema Binatang : Berkunjung ke Dinas Peternakan (Sapi Perah), menangkap ikan di kolam / di bak air
  6. Tema Rekreasi & Transportasi : naik odong odong
  7. Tema Prekerjaan : Berkunjung ke DAMKAR, Polisi Sahabat Anak, dll
  8. Tema Alat Komunikasi : Berkunjung Ke kantor Pos ( kirim surat lewat pos)
  9. Tema Air Udara Api : Bermain gelembung warna , Kromatografi ( mengurai warna)
  10. Tema Tanah Airku : Lomba Memindahkan Bendera, Ziarah KE TMP
  11. Tema Gejala Alam : Eksperimen Gunung meletus, Bermain hujan hujanan buatan

YUUUUK JADI GURU PAUD YANG KREATIF

YUUUUK  JADI GURU  PAUD YANG KREATIF

Menjadi guru PAUD yang kreatif  adalah kerelaan, adalah ketulusan adalah keberanian . Guru PAUD adalah Kerelaan , Relah ketika harus Terus Belajar dan Belajar, Tidak ada kata puas untuk seorang guru yang kreatif. Maksudnya guru yang kreatif adalah suatu semangat untuk terus mengembangkan diri demi kebaikan diri sendiri, anak didik dan lembaga, Berfikir Inovatif Jiwa yang kreatif terlahir dari sebuah pemikiran guru yang selalu ingin berinovasi sehingga selalu bervariasi dalam memberikan materi pelajaran kepada anak didiknya. . Tidak GaptekGaptek ( Gagap Teknologi ) bisa menjadi penghambat seorang guru untuk menjadi kreatif. Guru yang kreatif harus peka terhadap perkembangan jaman. Dia bisa mengkombinasikan yang bersifat “kuno” menjadi sesuatu yang menarik. Artinya bisa menggabungkan sesuatu yang kuno dengan yang modern. Misalnya, memvariasikan permainan tradisional dengan permainan modern.

Guru Paud adalah ketulusan, guru yang mempunyai kecintaan yang tulus pada anak, berminat pada perkembangan anak, bersedia mengembangkan potensi yang dimiliki anak, hangat dalam bersikap dan bersedia bermain dengan anak. Kata kuncinya di sini: mencintai anak. Jika rasa cinta pada anak-anak sudah muncul di dalam hatinya, maka sikap-sikap berikutnya akan mengikut, seperti memperhatikan, memedulikan, bersimpati, berempati, sikap hangat, dan seterusnya. Guru yang Cerdas Dalam Menemukan Talenta Anak Didiknya . Dengan kepekaan yang dimiliki guru yang kreatif akan berusaha untuk memanfaatkan dan mengembangkan talenta yang dimiliki oleh anak didiknya, misal dengan memberikan kesempatan anak didiknya untuk tampil di acara-acara sekolah (semua murid diberi kesempatan yang sama ) . Mengajar dengan Cara Menyenangkan  Seorang guru yang kreatif tidak ingin anak didiknya meraa bosan dan tertekan pada saat dia memberikan sebuah materi pelajaran kepada anak didiknya. Maka dia akan selalu mencari cara agar anak didiknya merasa nyaman dengan cara mengajar yang dia berikan.

Guru PAUD adalah keberanian, guru PAUD harus  mulai berani merubah pola pikir kebiasaan yang lama dengan hal-hal yang baru. Intinya percaya diri, kenali potensi, berani mencoba berkarya dan banyak membaca. Guru paud harus Pandai memanfaatkan “Apa Yang Ada” Biasanya guru yang kreatif pandai memanfatkan apa yang ada di dalam sekolah. Kertas bekas pun bisa menjadi sarana belajar yang menarik, dan disampaikan dengan cara belajar yang menarik pula. Percaya Diri Tentu saja sifat percaya diri dan selalu ingin berkembang harus ada pada diri guru yang kreatif. Tidak mudah memang menjadi seorang guru yang kreatif, karena karya apapun yang dia ciptakan harus kembali kepada anak didiknya.  Berani Mencoba Menciptakan Metode Yang Baru Tidaklah muah mentransfer ilmu dari seorang guru menuju ke anak didiknya. Namun itulah tantangan yang biasanya dihadapi oleh seorang guru. Namun seorang guru yang kreatif akan mencoba berbagai cara agar anak didiknya mudah memahami materi pelajaran yang diberikan.

Memang tidaklah mudah untuk menjadi Guru PAUD yang kreatif, untuk menjadi guru PAUD  tidak hanya cukup dengan berbekal  Ijazah yang harus lulusan  S1  PGTK/ PG PAUD  atau S1 Pshychologi, selain itu guru PAUD juga harus memnguasai 4 (empat)  Kompetensi yang harus dimiliki Pendidik/  Guru  PAUD –Kompetensi dasar bagi guru atau pendidik PAUD adalah kompetensi pedagogik pendidik paud, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki Pendidik PAUD

Adapun kompetensi dasar pendidik PAUD yang perlu dimiliki yakni: Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, Kompetensi Pedagogik, serta Kompetensi Sosial.

  1. Kompetensi Pedagogik Pendidik PAUD
  2. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
  3. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
  4. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.
  5. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
  6. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaran kegiatan pengembangan yang mendidik.
  7. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
  8. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan sntun dengan peserta didik.
  9. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
  10. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
  11. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
  12. Kompetensi Kepribadian
  1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
  2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
  3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
  4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi pendidik, dan rasa percaya diri.
  5. Menjunjung tinggi kode etik profesi pendidik.
  1. Kompetensi Sosial
  1. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
  2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
  3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
  4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
  1. Kompetensi Profesional
  1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuwan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
  2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
  3. Mengembangakn materi pelajaran yang diampu secara kreatif.
  4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
  5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Bicara tenntang guru PAUD adalah bicara hati, , karena  Guru PAUD  dalam mengajar harus lebih menghargai proses tidak semata hasil. Sering kali guru menilai dan menghargai murid dari hasil kerja saja. Sementara proses yang dijalani siswa selama menjalani proses belajarnya jarang diapresiasi.  Faktanya keberhasilan didalam kelas sangatlah dipengaruhi bagaimana kemampuan guru untuk mampu mengalihkan situasi dari yang membosankan, menjenuhkan dan tegang menjadi rileks, bersemangat dan merasa senang mendengarkan orang yang sedang berbicara di depan. Karena dengan pengalaman baik dan menyenangkan dalam belajar akan berdampak positif bagi perkembangan dan pertumbuhan si anak. Untuk mendukung itu semua diperlukan guru yang Kreatif.  Guru yang mampu mengerti dan memahami perkembangan anak yang menyangkut 6 Aspek   perkembangan. Dalam dunia pendidikan anak usia dini (PAUD)  perkembangan anak merupakan hal yang harus diperhatikan karena perkembangan anak secara lanjut akan menentukan proses pembelajaran anak tersebut di jenjang selanjutnya, Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian anak, karena kepribadian membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Secara umum dapat dibedakan beberapa aspek utama kepribadian anak, yaitu aspek intelektual, fisikmotorik, sosial, emosional, bahasa, moral dan keagamaan dan kreativitas.

Perkembangan berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan kualitatif dari setiap fungs kepribadiaan atau pola pikir dari akibat pertumbuhan dan belajar. Sedangkan perkembangan adalah perubahan kepribadian ataupun pola pikir seseorang sesuai dengan perkembangannya. Masa emas ataupun masa dimana anak mengalami lompatan perkembangan yang sangat signifikan dibandingkan dengan dengan masa setelahnya. Masa ini tidak dapat terulang kembali, maka dari itu, orangtua ataupun pendidik harus mengetahui seluruh aspek perkembangan anak. Karena pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years/ golden Age ) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual.

Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan Seni  kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral.

Lalu bagaimana cara guru PAUD dalam mengelola pembelajaran yang kreatif

LAKUKAN

  1. Menyiapkan perencanaan pembelajaran dan pengelolaan kelas;
  2. Membuat jadwal kegiatan yang terstruktur;
  3. Menentukan tema pembelajaran yang dekat dengan kehidupan anak;
  4. Memahami perkembangan, sikap, dan minat setiap anak;
  5. Membuat catatan setiap anak
  6. Menggunakan metode pembelajaran aktif, menarik, dan beragam;
  7. Memberikan kesempatan bereksplorasi;
  8. Melibatkan orang tua dalam kegiatan;
  9. Mengoptimalkan potensi budaya dan bahasa ibu dalam pembelajaran;
  10. Menyampaikan laporan perkembangan anak secara obyektif dan berkala;
  11. Mengelola kegiatan pembelajaran inklusif.

TINGGALKAN

  1. Tidak memperhatikan kemampuan yang dimiliki dan diperlukan anak;
  2. Membeda-bedakan anak;
  3. Berpusat paga guru;
  4. Pembelajar hanya dilakukan di dalam kelas;
  5. Pembelajaran yang abstrak;
  6. Kurang kegiatan;
  7. Melaksanakan pembelajaran lebih bersifat akademik;
  8. Membatasi keterlibatan orang tua;
  9. Tidak menghargai anak sebagai individu yang unik;
  10. Pembelajaran klasikal;
  11. Melakukan tes/ulangan harian.

Selanjutnya untuk yang berkaitan dengan lingkungan belajar pada penddidkan anak usia dini(PAUD) .Apa saja yang harus dilakukan dan ditinggalkan lihat penjelasan berikut ini:

LAKUKAN

  1. Memastikan ruang belajar tertata rapi, aman, dan nyaman;
  2. Menggunakan furnitur yang sesuai dengan ukuran tubuh anak;
  3. Menata alat dan bahan main yang mudah dijangkau anak;
  4. Membiasakan mencuci tangan;
  5. Membiasakan merapikan dan mengembalikan alat dan bahan main;
  6. Menggunakan alat dan bahan main yang beragam;
  7. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar;
  8. Memastikan adanya sekat pembatas /pagar antara lingkungan PAUD dengan lingkungan umum;
  9. Menyediakan ruang tunggu untuk orang tua, pengasuh atau pengantar.

TINGGALKAN

  1. Menata dan menempatkan alat dan bahan terlalu padat sehingga mengurangi gerak anak;
  2. Menggunakan furnitur yang tidak sesuai dengan ukuran anak;
  3. Menyimpan alat dan zat berbahaya di tempat yang dapat dijangkau anak;
  4. Membatasi kreatifitas anak;
  5. Menata ruang belajar yang monoton;
  6. Membiarkan kesibukan tanpa kegiatan bermakna;
  7. Membiarkan anak melakukan sesuatu tanpa pengawasan;
  8. Meminta anak mengerjakan sesuai di luar kemampuannya.

Lingkungan belajar tidak selalu identik dengan banyaknya alat permainan yang dimiliki, tetapi terlebih penting adalah bagaimana agar anak dapat terlibat aktif di dalam lingkungan belajar tersebut. Tidak bisa kita memukul rata untuk menilai idealnya sebuah lembaga PAUD dalam takaran yang sama, karena  bila satuan PAUD yang terbatas luas halaman bermainnya tetapi diisi dengan alat permainan outdoor yang penuh sesak akan sangat tidak nyaman dan tidak aman bagi aktivitas AUD. . Anggapan bahwa PAUD yang tidak memiliki alat bermain out door adalah Lembaga PAUD yang kurang bermutu, sudah harus ditinggalkan.

Penataan lingkungan belajar AUD harus dikaitkan  dengan model pembelajaran yang digunakan. Ada banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan. Semua model pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda. Namun demikian semuanya memuat prinsip pembelajaran PAUD yang sama. Di Indonesia model pembelajaran yang banyak digunakan di satuan PAUD ada tiga macam yakni; model sudut, area, dan sentra dan ditambah model pembelajaran kelompok.

Penataan lingkungan bermain merupakan penataan lingkungan fisik baik di dalam atau di luar ruangan. Penataan lingkungan termasuk seluruh asesoris yang digunakan di dalam maupun di luar ruangan, seperti: bentuk dan ukuran ruang, pola pemasangan lantai, warna dan hiasan dinding, bahan dan ukuran mebeulair , bentuk, warna, ukuran, jumlah, dan bahan berbagai alat main yang digunakan sesuai dengan perencanaan.

Letak kualitas pengelolaan ruang kelas bagi anak usia dini atau penataan lingkungan belajar adalah sejauhmana lingkungan tersebut menarik anak untuk dapat terlibat aktif dalam  bereksplorasi dengan fokus, nyaman, dan aman. Hal ini untuk menepis anggapan bahwa model tertentu lebih baik dari model lainnya, atau model tertentu hanya cocok untuk layanan PAUD tertentu. Intinya semua model pembelajaran baik dan cocok apabila penatan lingkungan bermain dan belajarnya sesuai dan dapat digunakan secara maksimal.